Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sherly Ungkap Penyebab Tingginya Angka Kemiskinan di Maluku Utara

Penyebab angka kemiskinan masih berada di angka 6,32% per Maret 2024 karena masih ada wilayah yang belum terkoneksi.
Kapuspenkum Kejagung-Harli Siregar (kiri) dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (kanan) memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Agung Jakarta, Kamis (12/6/2025). JIBI/Sholahudin Al Ayyubi
Kapuspenkum Kejagung-Harli Siregar (kiri) dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (kanan) memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kantor Kejaksaan Agung Jakarta, Kamis (12/6/2025). JIBI/Sholahudin Al Ayyubi

Bisnis.com, Jakarta — Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda membeberkan alasan angka kemiskinan masih tinggi meskipun pertumbuhan ekonomi Maluku Utara cukup tinggi se-Indonesia per kuartal I/2025.

Sherly mengemukakan penyebab angka kemiskinan masih berada di angka 6,32% per Maret 2024 karena masih ada wilayah yang belum terkoneksi.

Menurutnya, masih banyak pembangunan yang belum merata, infrastruktur jalan dan jembatan belum terhubung ke kepulauan yang ada di Maluku Utara.

"Ditambah lagi akses Internet juga masih terbatas, termasuk layanan kesehatan dan pelayanan infrastruktur," tuturnya di Kantor Kejagung Jakarta, Kamis (12/6).

Kendati demikian, Sherly memastikan akan memperbaiki semuanya, salah satunya itu adalah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum

Menurutnya, dalam waktu dekat Maluku Utara akan memiliki rumah sakit tipe C di beberapa daerah seperti di Pulau Taliabu, Halmahera Timur, Tengah dan Utara.

"Kemudian untuk jembatan dan jalan pun kami juga sudah berkoordinasi dengan PU," katanya.

Sherly mengakui bahwa fiskal Maluku Utara cukup lemah, sehingga butuh bantuan dari APBN untuk membangun beberapa jalan dan jembatan sehingga semua wilayah bisa terkoneksi dan angka kemiskinan menurun.

"Kami juga membuat kebijakan untuk peningkatan PAD sehingga pelayanan dasar dan hal-hal yang bisa membantu menurunkan angka kemiskinan bisa segera diimplementasikan," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler