Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ekonomi Kreatif berupaya menjadikan seni dan kreativitas di daerah sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi. Kehadiran pelaku seni di tingkat lokal dapat terus didukung untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mendukung musisi lokal agar karya-karya lagunya bisa makin dikenal dan mendapat apresiasi di panggung nasional.
Penegasan itu disampaikan Teuku Riefky saat menerima kunjungan dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos pada pekan lalu.
“Spirit Kementerian Ekonomi Kreatif yaitu menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Kreativitas musisi-musisi lokal dari Maluku Utara harus didukung karena musik juga menjadi bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang punya nilai tambah dan saat industri musik tumbuh justru bisa membuka lapangan pekerjaan,” katanya dalam keterangan resmin dikutip Rabu (14/5/2025).
Maluku Utara yang terletak di bagian timur Indonesia telah menumbuhkan kreativitas dengan semangat kolektif dari pegiat ekonomi kreatif yang fokus pada bidang musik dan bisa menjadi viral.
“Kreativitas itu bisa dimulai dengan memberdayakan potensi lokal. Peningkatan kualitas musisi lokal harus didukung agar mereka bisa mendapat perlindungan kekayaan intelektual dan melakukan monetisasi sehingga menikmati dari hasil kreativitas yang telah viral,” kata Teuku Riefky.
Baca Juga
Teuku Riefky juga mendorong Pemerintah Provinsi Maluku Utara segera membentuk Dinas Ekonomi Kreatif.
“Tidak harus mandiri, tetapi bisa dinaikkan menjadi judul dinas agar otoritasnya makin kuat. Misal di Maluku Utara sudah ada pariwisata, bisa digabung menjadi Dinas Parekraf,” katanya.
Patut diketahui, Maluku Utara punya potensi talenta yang sangat banyak dalam industri kreatif, salah satunya subsektor musik.
Apalagi, saat ini sedang trending di TikTok lagu ‘Stecu Stecu’ yang jadi populer berasal dari Maluku Utara. Selain itu, akselerasi musik dari Maluku Utara juga mengarah pada jenis musik electropop dan beat.
Kompensasi Nilai Ekonomi
Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menuturkan perkembangan media sosial dan beragam aplikasi yang mendukung kegiatan seni dan budaya, mesti dimanfaatkan oleh masyarakat, teritama warga di Malut.
“Kami butuh informasi terkait seperti apa monetisasi melalui platform TikTok, termasuk menggunakan jasa aggregator yang tepat. Akan lebih baik, apabila Kementerian Ekraf bisa menjembatani kami dengan TikTok Indonesia sehingga ada program untuk menyosialisasikan kepada para musisi di Maluku Utara jadi bisa menciptakan musik-musik yang punya ciri khas beda dan mendapat kompensasi nilai ekonomi yang sesuai,” kata Sherly Laos.
Sherly menginginkan adanya kolaborasi berikutnya untuk memberi panggung pada talenta-talenta lokal.
“Selama ini lokal artis yang ada di Maluku Utara tidak semua mendapat akses panggung nasional. Harapannya, ada bantuan dari Kementerian Ekraf untuk menyediakan panggung bagi artis-artis lokal yang ada di Maluku Utara dalam akses panggung secara nasional sehingga bisa memperluas market dan intinya lebih banyak yang apresiasi kreasi mereka.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel