Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Perda, Halmahera Utara Ingin Bangun Industri Kelapa

Pemkab Halmahera Utara menerbitkan Perda No. 2/2025 untuk bangun industri kelapa.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara menerbitkan Perda untuk membangun hilirisasi produk kelapa./ditjenperkebunankementan
Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara menerbitkan Perda untuk membangun hilirisasi produk kelapa./ditjenperkebunankementan
Ringkasan buat kamu
  • Halmahera Utara menerbitkan Perda No. 2 Tahun 2025 untuk hilirisasi kelapa guna meningkatkan pendapatan daerah.
  • Industri kelapa diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan menjaga harga beli kelapa dari petani.
  • Pemerintah juga berencana menjadikan Pelabuhan Tobelo sebagai pelabuhan ekspor untuk produk lokal.

* Informasi ini dibuat dengan menggunakan AI

Bisnis.com, HALMAHERA UTARA — Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara menerbitkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2025 tentang Hilirisasi Buah Kelapa. Pengembangan industri kelapa dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Bupati Halmahera Utara Piet Hein Babua mengatakan bahwa selama ini produksi buah kelapa hanya dikembangkan untuk olahan kopra. Sementara itu, harga kopra cenderung turun dan tidak dapat diintervensi oleh pemerintah.

"Kalaupun dipaksakan, pemerintah  hanya bisa memberikan subsidi. Selain itu tidak ada lapangan kerja bagi masyarakat dan tidak ada pemasukan PAD [pendapatan asli daerah]. Selain itu juga, kita lihat sendiri, naiknya harga kopra tidak dapat bertahan lama akan turun lagi, jadi lebih banyak turun dari pada naik," ujar Piet dalam keterangan resminya dikutip Senin (7/7/2025).

Dengan hadirnya perda itu, katanya, produk kelapa di Halmahera Utara dapat dikembangkan sebagai industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Dengan adanya industri yang mapan, dia menuturkan harga beli kelapa dari para petani dapat terjaga.

“Produk hasil olahan industri harga pasarannya tidak pernah turun, maka harga beli buah kelapa dari petani juga tidak akan turun, dan kalaupun turun sudah dipastikan tidak akan membebani petani kelapa,” katanya.

Kehadiran industri yang terintegrasi nantinya juga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pajak daerah.

"Kita harus memiliki pemikiran yang luas untuk berpikir ke masa depan, bukan untuk hari ini. Maka itu, kenapa harus ada Perda Hilirisasi Buah Kelapa, tujuannya agar produk lokal yang kita miliki bisa diolah di daerah ini, sehingga memberikan manfaat kepada daerah dan masyarakat dalam waktu yang lama," jelas Bupati.

Bupati  mengatakan, petani kelapa jangan tergiur dengan harga yang diberikan oleh pembeli dari luar daerah, karena itu tidak memiliki jaminan untuk bertahan lama.

"Mereka hanya datang saat harga kelapa naik, dan mereka akan menghilang saat harga kelapa turun," kata Bupati.

Pengalaman dulu ada beberapa industri di Halmahera Utara, saat berdirinya industri itu banyak pembeli kelapa datang dengan harga yang tinggi, sehingga industri itu harus tutup karena kekurangan bahan baku kelapa, dan begitu industri itu tutup, harga pasaran kelapa turun drastis, dan saat itu tidak ada lagi pembeli-pembeli yang datang membeli kelapa di daerah ini.

"Ini pengalaman kita beberapa tahun lalu. Jangan sampai ini terjadi lagi," ucap Bupati.

Dia menuturkan pemerintahan yang dipimpinnya telah melakukan beberapa langkah di bidang ekonomi untuk menopang ekonomi daerah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat Halmahera Utara.

Salah satunya, menjadikan Pelabuhan Tobelo sebagai Pelabuhan ekspor nasional dan Internasional dan ini akan berjalan beberapa bulan ke depan lagi.

"Hal ini kami lakukan agar produk-produk lokal daerah Halmahera Utara dapat kita ekspor langsung ke luar negeri karena kami telah memiliki jalur perdagangan internasional. Dan beberapa bulan ke depan kontainer akan masuk menumpuk di Pelabuhan Tobelo," kata Piet.

Pemerintah Halmahera Utara terus melakukan lobi ke pemerintah pusat untuk menggaet investor membangun Industri pengelolaan bukan saja kelapa tapi seluruh hasil tani yang ada di Halmahera Utara.

"Hal ini kami lakukan, karena kami berpikir, kita jangan terlalu berharap dengan apa yang sudah ada saat ini, tetapi kita harus membuat terobosan baru agar masyarakat kita ini kembali memiliki kesejahteraan ekonomi dan social."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper