Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mencapai 5,03% pada 2024. Dua provinsi yakni Papua Barat dan Maluku Utara mencatat laju paling tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional secara spasial tumbuh di semua wilayah.
“Pertumbuhan tertinggi di Papua Barat 20,8% dan Maluku Utara 13,7%,” ujar Menko Airlangga saat Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, Selasa (8/4/2025).
Tingginya laju ekonomi di dua provinsi tersebut, kata Airlangga tidak lepas dari kebijakan penghiliran yang ditempuh pemerintah.
Dua provinsi tersebut memiliki sumber daya alam yang cukup besar dari sisi tembaga, emas, dan nikel yang saat ini menjadi komoditas utama pemerintah untuk penghiliran sumber daya alam.
Sementara itu, berdasarkan laporan perekonomian Provinsi Maluku Utara yang dirilis oleh Bank Indonesia, laju ekonomi di Malut pada kuartal IV/2024 tumbuh sebesar 27,27% year-on-year (YoY), mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,42% YoY.
Baca Juga
Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada kuartal IV/2024 2024, di atas Papua Barat, dan Sulawesi Tengah.
Industri Pengolahan dan Pertambangan
Ketiga provinsi dengan pertumbuhan tertinggi ini ditopang oleh industri pengolahan dan pertambangan.
Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh akselerasi komponen ekspor sejalan dengan produksi komoditas penghiliran nikel yang mulai membaik serta pertumbuhan konsumsi seiring dengan momen Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025.
Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Malut pada 2025 diproyeksikan tetap tumbuh tinggi dan mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan 2024.
“Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh industri pengolahan nikel serta konsumsi masyarakat yang meningkat. Dari sisi pengeluaran, perekonomian pada tahun 2025 didorong oleh pertumbuhan ekspor luar negeri yang dipengaruhi oleh proses penghiliran tingkat lanjut produk olahan nikel,” tulis laporan tersebut.
Adapun pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada kuartal IV/2024 tumbuh tinggi mencapai 14,85% YoY, melanjutkan pertumbuhan kuartal III/2024 yang mencapai 19,56% YoY. Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada periode tersebut kembali menjadi salah satu pertumbuhan tertinggi dalam skala nasional.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan yang tinggi terutama didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), dan ekspor luar negeri.
Pertumbuhan ekonomi gabungan Papua Barat dan Papua Barat Daya pada 2025 diperkirakan masih relatif kuat, namun melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2024.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada 2025 terutama disebabkan terjadinya normalisasi produksi dari penambahan kapasitas LNG Tangguh yakni Train III Tangguh yang telah beproduksi secara optimal pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel