Bisnis.com, JAKARTA - Dua orang mahasiswa KKN UGM meninggal dunia, karena mengalami kecelakaan laut di perairan Maluku Tenggara.
Dikutip dari dari situs kampus UGM, Rabu (2/7/2025), mahasiswa UGM tersebut pergi ke Maluku, untuk menjalankan kegiatan kampus yakni revitalisasi terumbu karang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN-PPM Unit Manyeuw.
Tujuh mahasiswa, ditemani dengan lima warga lokal pergi menggunakan longboat untuk mengambil pasir yang digunakan sebagai bahan pembangunan Artificial Patch Reef (APR).
Namun, saat perjalanan pulang longboat tersebut terguling akibat ombak yang tinggi. Dari tujuh mahasiswa, lima diantaranya selamat, satu orang hilang, dan satu orang meninggal dunia.
Kabid Huas Polda Maluku, Kombes Pol. Aries Aminnulla mengatakan bahwa longboat yang terbalik ini mengangkut 12 orang penumpang terdiri dari 5 masyarakat, dan 7 mahasiswa KKN UGM.
“Di tengah perjalanan, longboat tersebut terbalik. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian terhadap Korban Bagus Adi Prayogo oleh masyarakat setempat," ungkap Areis, dikutip dari situs Polda Maluku.
Berdasarkan informasi terbaru, korban hilang atas nama Bagus Adi Prayogo sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa malam pukul 23.00 WIT. Saat ini, korban yang meninggal dunia berjumlah dua orang atas nama Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik UGM) dan Bagus Adi Prayogo (Fakultas Kehutanan UGM).
Dari lima korban yang selamat, hanya dua orang yang berada dalam kondisi baik yaitu atas nama Deren dan Pratista Halimawan. Sementara itu tiga orang lainnya atas nama Muhammad Arva Sagara dan Ridwan Rahadian sedang menjalani perawatan secara intensif di RS Karel Satsuitubun. Sedangkan satu orang lainnya atas nama Afifudin Baliya, menjalani perawatan di RS Hati Kudus Langgur.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamadji, menyampaikan pesan belasungkawa dan penghargaan atas dedikasi Almarhum dalam menjalankan tugas pengabdian.
“Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ungkapnya.
Rustamadji mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Dia mengatakan bahwa bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini.
Saat ini, UGM berjanji dan berkomitmen untuk terus memastikan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN-PPM yang tersebar pada beberapa wilayah di Indonesia.
Dia mengatakan pihak kampus akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan yang ada di lapangan. Atas peristiwa ini, upaya tersebut dimulai dari memberikan penanganan darurat, pendampingan psikologis bagi mahasiswa lain, dan proses pemulangan jenazah ke daerah asal.
Meninggalnya 2 mahasiswa KKN UGM ini menjadi pembelajaran berharga, untuk terus waspada dan menggunakan atribut lengkap saat menggunakan kendaraan di laut.
Saat kondisi cuaca tak menentu, maka keamanan saat melakukan perjalanan darat dan laut harus ditingkatkan dan dijadikan sebagai pertimbangan besar saat melakukan kegiatan KKN. (Maharani Dwi Puspita Sari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel