Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mendorong penyelesaian pembangunan jalan perbatasan Indonesia–Papua Nugini dari Merauke hingga Jayapura di Provinsi Papua sepanjang 1.098 kilometer.
“Pembangunan kawasan perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan, melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran resmi, Kamis (25/7/2019).
Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Oksibil—Towe Hitam—Ubrup—Jayapura sepanjang 5,52 kilometer. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15,50 hingga KM 21,20 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, cuaca, serta keterbatasan ketersediaan material konstruksi di Papua.
“Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi, dan mobilisasi alat kerja,” tuturnya.
Paket ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp108,50 miliar melalui skema tahun jamak kontrak.
Baca Juga
Masa pelaksanaannya 376 hari sejak awal 2018 dengan masa pemeliharaan hingga 27 September 2019.
Pembangunan jalan baru dilakukan dengan peninggian badan jalan menggunakan tanah di sisi jalan.
Ruas ini memiliki lebar badan jalan 7 meter dengan lebar bahu sisi kanan kiri masing-masing 2 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel