Bisnis.com, JAYAPURA — Khawatir kasus polio di Papua Nugini merembet ke Papua, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Provinsi Papua mengantisipasinya dengan memberi imunisasi campak-rubella digabung dengan pemberian tetes polio.
"Informasi di PNG ada kasus polio. Jadi, kemungkinan nanti kami akan gabungkan imunisasi campak-rubella dengan polio oralnya atau yang ditetes dan itu akan kita berikan kepada anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, Rabu (11/7/2018).
Penggabungan imunisasi campak-rubella dengan polio ini, menurutnya, tidak hanya diberikan kepada anak di kampung-kampung yang berada di wilayah perbatasan Papua Nugini (PNG), tetapi untuk keseluruhan anak yang berada di Kota Jayapura.
“Kami tidak hanya memikirkan kampung-kampung di wilayah perbatasan PNG karena Jayapura itu tempat persinggahan," ujarnya.
Beberapa kampung yang berada di wilayah perbatasan PNG yakni Kampung Holtekamp, Skouw Sae, Skouw Mabo, Skouw Yambe dan Kampung Moso.
Dia mengatakan bahwa jika pemberian imunisasi campak-rubella dengan polio di Kampung Skouw saja, kenyataannya warga dari PNG bisa melalui laut ke Hamadi, Kota Jayapura.
Kemudian, lanjut Ni Nyoman, masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Merauke dan Kabupaten Boven Digoel yang juga berbatasan dengan PNG.
"Makanya saya berpikir polio oralnya yang ditetes itu dikerjakan juga supaya mencegah adanya kasus polio," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel