Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penampakan Lapisan Es Terakhir di Bumi Cenderawasih

Tahukah Anda jika pada akhir 1988 Indonesia memiliki lima titik gletser atau lapisan es? Namun, hampir 3 dekade setelah itu jumlahnya menyusut 60% atau tinggal dua gletser. Semuanya berada di Bumi Cenderawasih.
Penampakan lapisan es terkini di Papua. / Google Earth
Penampakan lapisan es terkini di Papua. / Google Earth

Bisnis.com, JAKARTA — Tahukah Anda jika pada akhir 1988 Indonesia memiliki lima titik gletser atau lapisan es? Namun, hampir 3 dekade setelah itu jumlahnya menyusut 60% atau tinggal dua gletser. Semuanya berada di Bumi Cenderawasih.

Sebagai negara yang berada di Khatulistiwa, Indonesia dan Venezuela merupakan dua negara yang memiliki gletser di puncak pegunungannya.

Dibandingkan dengan Indonesia, penyusutan gletser Venezuela, negara yang berada di Amerika Selatan itu, ternyata lebih cepat.

Menurut The Weather Channel seperti dikutip dari www.weather.com, Jumat (16/2/2018), gletser yang ada di Venezuela akan menjadi yang pertama menghilang dari permukaan Bumi yang berada di khatulistiwa.

Sama seperti Indonesia, pada 30 tahun yang lalu Venezuela pernah memiliki lima lapisan gletser (Gletser Humboldt), tapi karena penyusutan yang drastis akibat antara lain pengaruh pemanasan global, kini jumlahnya tinggal satu. Luasnya sekitar 10 kali ukuran lapangan sepakbola.

Gletser terakhir di Venezuela diperkirakan lenyap pada 30 tahun mendatang. Tragis!

Lantas bagaimana pula dengan gletser yang ada di Bumi Cenderawasih?

 

Ini Penampakan Lapisan Es Terakhir di Bumi Cenderawasih

Gambar ini menunjukkan penyusutan beberapa gletser di dekat Puncak Jaya di Indonesia. Citra pertama diambil pada 3 November 1988.

Gambar yang dirilis oleh Observatorium Bumi NASA menunjukkan bahwa telah terjadi penyusutan lapisan es yang cepat di dekat Puncak Jayawijaya, puncak yang menjulang setinggi 16.020 kaki atau 4.884 meter di Provinsi Papua.

"Penyusutan daerah es sejak 1980-an di sini cukup mencolok, terlihat kontras antara es [dicitrakan dengan warna] biru dengan batuan kemerahan," kata Christopher Shuman, profesor riset di University of Maryland Baltimore County kepada NASA.

Meskipun daerah itu masih terkena salju, kata Shuman, jelas hal itu tidak akan bertahan lama.

Bahkan, The Weather Channel, memperkirakan lapisan es di Papua akan lenyap dalam 20 tahun mendatang.

Citra pertama, yang diambil pada 3 November 1988, ditangkap oleh Thematic Mapper dari Landsat 5. Citra kedua, yang diambil oleh Operational Land Imager (OLI) dari satelit Landsat 8, diambil pada 5 Desember 2017.

Lapisan es terlihat berwarna biru muda, sementara vegetasi berwarna hijau dan tambang Grasberg pada gambar kedua berwarna abu-abu.

 

Ini Penampakan Lapisan Es Terakhir di Bumi Cenderawasih

Gambar2 diambil oleh Operational Land Imager (OLI) dari satelit Landsat 8, diambil pada 5 Desember 2017.

 Hilangnya lapisan es di daerah tersebut telah terjadi selama beberapa dekade, tetapi dua dari lima lapisan es yang diamati pada 1988 telah hilang pada 2009. Saat ini, tiga dari lima lapisan es menghilang dan dua sisanya terus menyusut dengan cepat.

Andrew Klein, profesor geografi di Texas A & M University, memperkirakan penyusutan lapisan es di Papua kemungkinan dimulai sekitar 1850-an.

"Penyusutan gletser terus berlanjut di daerah tropis—sehingga akan menjadi gletser terakhir di daerah tropis bagian timur," kata Klein.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper