Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malut Sudah Dirikan 912 Kopdes Merah Putih

Jumlah Koperasi Desa Merah Putih di Maluku Utara mencapai 77% dari total desa di wilayah tersebut.
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat memberikan sambutan dalam satu kegiatan di Provinsi Maluku Utara./Dok: Pemprov Maluku Utara.
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat memberikan sambutan dalam satu kegiatan di Provinsi Maluku Utara./Dok: Pemprov Maluku Utara.

Bisnis.com, SOFIFI — Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah mendirikan 912 Koperasi Desa Merah Putih sesuai dengan sasaran Asta Cita program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hingga akhir Mei 2025, Pemprov Maluku Utara mengklaim jumlah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih itu setara dengan 77% dari total desa/kelurahan di wilayah tersebut.

Menurut Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, tujuan dibentuknya Kopdes Merah Putih untuk memperkuat kemandirian pangan dan energi, menghubungkan produksi desa ke pasar melalui rantai pasok digital, dan menjadi pusat literasi keuangan bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan.

Dengan kata lain, kata Sherly Kopdes Merah Putih menjadi jembatan antara semangat Asta Cita “membangun dari desa” dan kebutuhan riil masyarakat.

"Ini adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo—untuk kedaulatan pangan, kepribadian dalam budaya, dan keadilan bagi seluruh rakyat,” kata Sherly

Saat ini, data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Utara bahwa cMaluapaian koperasi merah putih untuk Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Pulau Morotai, dan Kabupaten Halmahera Utara telah mencapai 100%,

Untuk Kabupaten Halmahera Barat mencapai 91%, Kabupaten Halmahera Selatan mencapai 76%, dan Kabupaten Halmahera Timur mencapai 72%. Adapun, Kota Tidore Kepulauan terbentuk 64 koperasi dan Kota Ternate terbentuk 50 koperasi.

Sementara, Untuk Kepulauan Sula sudah terbentuk 61 koperasi dan Kabupaten Pulau Taliabu sebanyak 55 koperasi dan fokus pada perikanan tangkap dan pala organik.

Gubernur Sherly Laos menambahkan Kopdes Merah Putih menjadi mesin penggerak ekonomi rakyat yang nyata dan diharapkan berkontribusi bagi pembangunan di Malut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, perekonomian di Malut pada kuartal I/2025 mengalami pertumbuhan hingga 34,58% year-on-year (YoY).

Kontribusi pertumbuhan ekonomi Malut masih disumbang lapangan usaha industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 75,3%. Diikuti oleh sektor usaha pengadana listik dan gas yang tumbuh 65,34% YoY; diikuti sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 48,38% YoY; serta jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh 13,78%.

Total produk domestik regional bruto (PDRB) di Malu tatas harga berlaku pada kuartal I/2025 mencapai Rp28,88 triliun. Pembentukan modal tetap bruto atau investasi di Malut berkontribusi hamper 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler