Bisnis.com, JAKARTA — Potensi pariwisata di Maluku Utara yang melimpah dinilai belum dikelola secara optimal karena terbatasnya sumber daya manusia (SDM) pengelola wisata yang tersertifikasi dan berstandar internasional.
Anggota Komisi VII DPR Izzuddin Alqassam Kasuba mengatakan bahwa Kawasan timur Indonesia, khususnya Maluku Utara perlu melakukan investasi jangka panjang dalam penguatan SDM pariwisata.
“Potensi pariwisata Indonesia bagian timur tidak terbantahkan. Di Maluku Utara, kami punya surga wisata bahari di Halmahera Selatan, kekayaan budaya Ternate-Tidore, destinasi selam kelas dunia seperti Guraici dan Widi, serta kekayaan kuliner khas rempah. Namun sayangnya, masih kekurangan SDM pariwisata yang tersertifikasi dan mampu memberikan pelayanan setara standar internasional,” ujarnya dikutip dari keterangan resminya, Selasa (20/5/2025).
Hal itu disampaikannya saat anggota Komisi VII DPR bertemu dengan jajaran Kementerian Pariwisata dan Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung.
Agenda tersebut sebagai upaya membangun sinergi konkret melalui pengembangan program pelatihan berbasis daerah, satellite campus, serta pembukaan jalur afirmasi beasiswa untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seperti di Ternate dan Halmahera Selatan.
“Kami ingin agar anak-anak muda di Maluku Utara bisa belajar langsung dari standar pendidikan tinggi seperti Poltekpar. Apakah lewat program hybrid, kelas kerja sama dengan SMK, atau pelatihan terakreditasi yang bisa diselenggarakan di daerah,” katanya.
Baca Juga
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga memastikan bahwa revisi UU Kepariwisataan yang sedang dibahas di DPR RI, harus menjamin hak akses pendidikan vokasi pariwisata yang merata.
Dia mendorong agar dalam rancangan undang-undang tersebut, terdapat pasal afirmatif untuk pengembangan SDM pariwisata di Indonesia bagian timur.
“Jangan sampai pariwisata hanya berkembang di Bali dan Jawa. Kita ingin SDM pariwisata dari Maluku Utara mampu bersaing di Labuan Bajo, Mandalika, bahkan sampai Asean. Tapi untuk itu, negara harus hadir,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Alqassam Kasuba mendorong lahirnya bentuk-bentuk kerja sama konkret, seperti, Kemitraan Poltekpar Bandung dengan SMK/SMA Pariwisata di Maluku Utara; program magang dan inkubasi UMKM pariwisata; dan dukungan terhadap rencana pembangunan Pusat Pelatihan SDM Pariwisata Maritim dan Bahari di Halmahera Selatan.
“Pariwisata tanpa SDM hanyalah lanskap. Tapi pariwisata dengan SDM unggul, akan menjadi ekosistem hidup yang menyejahterakan rakyat,” pungkas Alqassam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel