Bisnis.com, TERNATE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta masyarakat untuk waspada karena cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Maluku Utara.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate Sakimin di Ternate Kamis (2/1/2025), mengimbau masyarakat Maluku Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada periode 2–8 Januari 2025.
Selain itu, adanya aktivitas gelombang Equator Rossby, pola Low Frekuensi, dan konvergensi di wilayah Maluku Utara memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan hampir di seluruh wilayah ini.
Sakimin juga mengatakan, secara umum, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode tersebut diprediksi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang fluktuatif pada siang, sore, malam, dan dini hari.
Sehingga, secara detail prakiraan cuaca periode 2-8 Januari 2025 ada potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, dan sekitarnya.
Selain itu, pada 4-5 Januari 2025, hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan melanda Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu dan sekitarnya.
Baca Juga
Kemudian pada 6-8 Januari 2025 ada potensi hujan lebat di wilayah Pulau Morotai, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan sekitarnya.
Karena itu Sakimin meminta agar warga waspada dampak cuaca ekstrem, dan saat ini BMKG mengingatkan masyarakat terhadap potensi dampak turunan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan terganggunya jarak pandang.
Dia juga mengimbau pemerintah untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap menghadapi curah hujan tinggi dan peningkatkan koordinasi dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan bencana.
Masyarakat diminta untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mengambil langkah mitigasi, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate guna mendapatkan perkembangan terkini.
"Meningkatkan kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem," tegas Sakimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel