Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Jayapura Beri Kepastian Dukungan Kelancaran Jalur Logistik

Pemerintah Kota Jayapura memastikan telah memberi dukungan terhadap kelancaran jalur logistik yang selama ini mengandalkan pasokan bahan pangan.
Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat menerima kunjungan Pelindo Terminal Petikemas dan beberapa media dari Surabaya dan Jakarta, Selasa (3/10/2023)./Bisnis - Peni Widarti
Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat menerima kunjungan Pelindo Terminal Petikemas dan beberapa media dari Surabaya dan Jakarta, Selasa (3/10/2023)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, JAYAPURA - Pemerintah Kota Jayapura memastikan telah memberi dukungan terhadap kelancaran jalur logistik yang selama ini mengandalkan pasokan bahan pangan maupun material dari daerah lain.

Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan, sebelumnya memang ada kebijakan pembatasan operasional angkutan truk di jam-jam tertentu, serta di dalam pelabuhan utamnya pada hari Minggu hanya bisa beroperasi mulai jam 2 siang.

“Lalu kami bersama pihak terkait mengevaluasi bahwa pembatasan itu mengganggu kestabilan pasokan bahan pangan bagi masyarakat karena keberadaan pelabuhan ini sangat penting bagi Papua sehingga jalur distribusi jangan sampai terkendala agar jangan menimbulkan gejolak harga, jadi sekarang operasional pelabuhan 24 jam,” ujarnya saat dikunjungi Bisnis Indonesia Bersama Pelindo Terminal Petikemas, Selasa (3/10/2023).

Soal dukungan infrastruktur jalan di sekitar TPK Jayapura yang masih cukup sempit, kata Frans, pemkot pernah merencanakan pelebaran jalan dan relokasi, termasuk dilakukan pemotongan jalan karena ada beberapa tikungan tajam. 

“Tapi rencana itu tidak jadi dilakukan karena setelah dihitung, biayanya terlalu besar, dan solusi merelokasi tidak bisa karena topografi juga sangat sempit. Itu masih jadi PR bersama untuk jangka panjang,” imbuhnya.

TPK Jayapura selama ini telah menjadi pintu gerbang bagi pasokan logistik 14 kabupaten dan 1 kota di Papua, di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Membramo Raya, Membramo Tengah, Jayawijaya, Lanny Jaya, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Yahukimo, Nduga, dan Yalima. 

Sebanyak 99 persen barang logistik yang berlabuh di TPK Jayapura masih harus dikirim ke belasan kota/kabupaten dengan menggunakan pesawat, dan sisanya via jalur darat. Kondisi ini menyebabkan harga-harga barang di luar Jayapura bisa lebih mahal.

Berdasarkan data Bank Indonesia wilayah Papua, tingkat inflasi Papua pada kuartal II/2023 sebesar 4,13 persen (Yoy). Secara year to date (ytd), inflasi Papua sampai Agustus 2023 sebesar 2,36 persen. Inflasi ini cenderung turun sejak periode sama tahun lalu, bahkan pada 2021 sempat tinggi akibat konflik geopolitik global yang berdampak pada kenaikan harga energi dan pangan.

Frans berharap TPK Jayapura bisa menjadi Pelabuhan ekspor terutama ke Papua Nugini dan negara-negara di Pasifik Selatan. Menurutnya banyak potensi yang bisa diekspor melalui jalur laut karena tingginya permintaan barang-barang dari Indonesia oleh Papua Nugini.

“Kalau pelabuhan didorong untuk ekspor itu prospek sebenarnya, seperti barang pokok. Selama ini jalur perdagangan dilakukan di darat di Pasar Skouw perbatasan Papua dan Papua Nugini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler