Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambang Emas Ilegal di Manokwari dan Pegunungan Arfak Bakal Ditutup

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyatakan akan segera membentuk satuan tugas penanganan tambang emas di wilayah Manokwari dan Pegunungan Arfak.
Potret kegiatan penambangan emas ilegal di Kampung Wasirawi Distrik Masni Kabupaten Manokwari Papua Barat./Antara-Hans Arnold Kapisa.
Potret kegiatan penambangan emas ilegal di Kampung Wasirawi Distrik Masni Kabupaten Manokwari Papua Barat./Antara-Hans Arnold Kapisa.

Bisnis.com, MANOKWARI - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memerintahkan penutupan tambang emas ilegal yang beroperasi di wilayah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.

Hal itu dikemukakan Bahlil usai menggelar rapat koordinasi terbatas Satgas Investasi dengan Penjabat Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII Kasuari, Bupati Manokwari, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Arfak di Manokwari, Rabu (15/6/2022).

"Informasi yang kami terima dari masyarakat dan juga Bupati Manokwari dan Pegaf, terjadi penambangan ilegal di wilayah mereka. Kita serahkan kepada Gubernur untuk segera melakukan langkah komprehensif mengingat tambang tersebut tidak memiliki izin dan berada dalam wilayah hutan konservasi," kata Bahlil.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, katanya, penutupan lokasi tambang emas ilegal di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Pegunungan Arfak akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Penutupan lokasi tambang emas ilegal itu dipimpin langsung Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw.

"Kami sepakat untuk menutup lokasi tambang emas ilegal itu dengan tindakan tegas dan terukur. Sementara untuk langkah-langkah konkretnya kami serahkan kepada Gubernur," jelasnya.

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyatakan akan segera membentuk satuan tugas penanganan tambang emas di wilayah Manokwari dan Pegunungan Arfak.

"Kita akan membahas cepat, menyiapkan konsep untuk menyiapkan langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Satgas akan dibentuk dan dikomandoi dua bupati," kata Waterpauw.

Purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu berharap Satgas yang akan dibentuk nantinya dapat menginisiasi pertemuan dengan para pemilik hal ulayat di lokasi penambangan.

Selain itu juga melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas alat berat di lokasi penambangan.

"Tindakan tegas terutama terkait dengan masuknya alat-alat berat di wilayah penambangan rakyat karena itu dilarang," ujarnya.

Waterpauw mengimbau para pemilik hak ulayat atas lahan lokasi tambang agar mempertimbangkan secara matang untuk memberikan arealnya guna dijadikan lokasi penambangan ilegal, mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan akan sangat berbahaya bagi warga yang tinggal di wilayah tersebut.

Aktivitas penambangan ilegal yang masih beroperasi aktif hingga saat ini berada di Wilayah Wasirawi Kabupaten Manokwari dan Minyambouw Kabupaten Pegunungan Arfak.

Bupati Kabupaten Manokwari Hermus Indou tegas menyatakan aktivitas penambangan emas tanpa izin atau ilegal di Kampung Wasirawi Distrik Masni, merugikan negara dan Pemerintah Daerah setempat.

Dikatakan Bupati Hermus Indou, Selasa (14/6) di Manokwari, merespon lemahnya penegakan hukum terhadap kelompok pemodal yang masih berlindung dibalik izin masyarakat lokal untuk memuluskan bisnis gelap tersebut.

"Dari aspek pendapatan daerah, Kabupaten Manokwari sangat dirugikan. Diduga, puluhan miliar rupiah hasil penambangan ilegal itu dinikmati oleh kelompok pemodal dan oknum-oknum yang terlibat sebagai 'beking'," tukas Hermus Indou.

Bupati juga mengatakan bahwa dari aspek lingkungan, kegiatan penambangan emas ilegal itu diduga turut merambah hutan alam sekitar bantaran sungai, bahkan diduga kegiatan itu turut mencemari sungai akibat zat kimia yang digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler