Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Covid-19 di Sorong Perlu Intervensi

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Turnagogo Sihombing mengutarakan, penanganan coronavirus disaese (Covid-19) di Kota Sorong memerlukan intervensi gugus tugas provinsi.
Petugas medis memperlihatkan sampel darah pengemudi angkutan umum saat tes cepat (Rapid Test) Covid-19 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Petugas medis memperlihatkan sampel darah pengemudi angkutan umum saat tes cepat (Rapid Test) Covid-19 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MANOKWARI - Kapolda Papua Barat Irjen Pol Turnagogo Sihombing mengutarakan, penanganan coronavirus disaese (Covid-19) di Kota Sorong memerlukan intervensi gugus tugas provinsi.

Pada rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Manokwari, Rabu, Kapolda menyebutkan bahwa dari seluruh daerah di Papua Barat jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Sorong paling tinggi. Pada sisi lain angka kesembuhan di daerah tersebut cukup kecil.

"Berbeda dengan Teluk Bintuni, pola penangananya berjalan cukup bagus. Kasusnya tinggi tapi angka kesembuhan pasiennya juga tinggi," ucap Kapolda pada pertemuan yang dipimpin Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan tersebut.

Berdasarkan data gugus tugas pada Selasa, 9 Juni 2020 warga positif Covid-19 di Papua Barat sebanyak 183 kasus. Jumlah tertinggi terjadi di Kota Sorong sebanyak 59 kasus, disusul Teluk Bintuni 48, Kabupaten Sorong 44, Raja Ampat 16, Manokwari sembilan, Teluk Wondama tiga, Fakfak dua, Manokwari Selatan dan Kaimana masing-masing satu.

Untuk angka kesembuhan pasien terbanyak terjadi di Teluk Bintuni sebanyak 35 orang, Kabupaten Sorong 20, Raja Ampat 12, Manokwari enam, Kota Sorong dan Manokwari Selatan masjng-masing satu pasien yang berhasil sembuh.

"Di Kota Sorong dari 59 kasus positif baru satu yang sembuh. Masyarakat pun di sana bertanya-tanya. Kita harus kompak, provinsi harus bisa intervensi bila perlu kita satu minggu di sana untuk membantu gugus tugas Kota Sorong," ucap Kapolda.

Dalam penanganan epidemi ini, lanjut Turnagogo, provinsi harus loyal terhadap semua daerah. Kota Sorong membutuhkan pendampingan dan provinsi memiliki tanggungjawab itu.

Pada kesempatan itu, Kapolda pun mengajak seluruh divisi yang tergabung pada gugus tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat bekerja kompak. Selain itu seluruh divisi maksimal dalam melaksanakan tugas masing-masing.

"Pemerintah provinsi sudah mengalokasikan anggaran cukup besar mencapi Rp197 miliar. Apa yang sudah dilakukan provinsi, kita perlu duduk bersama seluruh divisi, evaluasi dan semua harus bekerja maksimal agar bisa melakukan percepatan," katanya.

"Seperti di Aceh, di sana angka penularan Covid-19 bisa ditekan hingga 0,2 persen. Gugus Tugas bekerja bagus dan kesadaran masyarakat cukup tinggi. Di Papua Barat apa yang perlu kita lakukan," sebut Kapolda menambahkan.

Menurutnya, percepatan penanganan Covid-19 di Papua Barat bisa dilakukan jika seluruh divisi pada gugus tugas bekerja secara kompak.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, mengumumkan penambahan tiga pasien positif virus Corona jenis baru penyebab Covid-19 sehingga jumlah kasus positif di daerah tersebut menjadi 44 orang.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sorong, Agustinus H Wabia di Sorong, Rabu (10/6/2020) mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sampel laboratorium Balitbangkes Makassar yang diumumkan pada 9 Mei 2020 tiga orang dinyatakan positif virus Corona.

Dia mengatakan bahwa tiga orang pasien positif baru virus Corona tersebut adalah Klaster Gowa yang kontak erat dengan pasien positif Klaster Gowa yang terkonfirmasi positif sebelum.

Menurut dia, penambahan tiga pasien positif virus Corona tersebut sehingga total kasus positif di Kabupaten Sorong bertambah menjadi 44 orang. Namun sebanyak 20 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan tersisa 24 orang masih dalam penanganan.

"Pasien positif di Kabupaten Sorong dari total 44 tersisa 24 orang. Lima orang dirawat di Rumah Sakit dan 19 orang menjalani penanganan di tempat karantina terpusat yang disiapkan oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler