Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Tidore Kepulauan Diminta Maksimalkan Pengawasan Tol Laut

Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) meminta agar masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan harga barang.
Ilustrasi./Antara-Budi Candra Setya
Ilustrasi./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, TERNATE — Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) meminta agar masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan harga barang, terutama bagi pengguna jasa tol laut untuk ketersedian bahan pokok masyarakat di daerah ini.

Kepala Dinas Perindagkop Tikep, Saiful Bahri Latif di Ternate, Senin (13/1/2020), mengatakan, aktivitas kapal tol laut sudah dioperasikan di Tikep rute Tanjung Perak Surabaya dengan melayari hingga ke Buli, Maba dan Weda Pulau Halmahera.

"Saat ini, untuk aktivitas pemuatan barang ke kapal tol laut sudah selesai dan malamnya kapal sudah bisa bertolak ke Tidore, jadi soal tol laut ini Tidore akan disanggahi dua kali dalam satu bulan," katanya.

Oleh karena itu, tujuan utama masuknya tol laut ini untuk memastikan ketersediaan stok barang di daerah dan menjaga disparitas harga, akan tetapi pengelolaannya di tahun 2020 ini, Pemerintah Pusat memberikan tanggungjawab kepada Instansi tekhnis di daerah (Disperindagkop) untuk memfokuskan perhatian dengan meningkatkan pengawasan harga barang yang dimuat melalui kapal tol laut kemudian dijual kepada konsumen.

Dia menyatakan, program tol laut ini hendaknya menjawab ketersediaan sembako dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga barang yang dimuat melalui kapal reguler seperti pedagang yang hanya mengambil barang dagangannya dari Ternate.

Sebab, pada tahun lalu, pemerintah pusat masih fokus pada ketersedian stok barang untuk harganya belum terlalu menjadi perhatian, tetapi tahun ini sudah mulai ditingkatkan pada harga barang yang harus diawasi. Untuk itu Dinas memiliki tanggungjawab yang besar mengawasi harga barang yang nantinya dijual ke konsumen harus lebih murah, dan saat ini sudah ada 12 toko yang terdaftar menggunakan tol Laut dalam pengadaan barang.

Seperti diketahui, saat ini kurang lebih 100 konteiner yang disiapkan masuk ke Provinsi Malut, tentu saja kurang lebih 45 - 50 kontainer untuk Kota Tidore Kepulauan.

Dia menambahkan, kalau masyarakat yang mau mendaftar juga bisa, cukup membawa KTP ke Perindagkop untuk diproses, sebab, saat ini pengguna tol laut di Tidore baru sebatas pedagang di areal Pasar Sarimalaha dan belum sampai di wilayah Oba Pulau Halmahera.

Sebelumnya, Disperindagkop Tikep telah mengantongi Surat Keputusan (SK) dari Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Nomor : 140.912/DJPL/2019 tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut tahun 2020. SK ini sekaligus membantah adanya informasi terkait terputusnya jalur tol laut ke Tidore Kepulauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler