Bisnis.com, TERNATE – Wali Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Burhan Abdurahman meminta manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayahnya mengurangi kebocoran air.
Burhan Abdurahman mngemukakan dari perhitungan, 1,3 juta meter kubik air PDAM keluar, tetapi yang terdata melalui rekening hanya 800 juta m3.
"Jadi, sisanya itu kebocoran. Oleh karena itu, PDAM harus mentelusuri di mana yang bocor agar bisa dapat mengurangi angka kekurangan air," ujarnya di Ternate pada Jumat (17/5/2019).
Dia mengakui bahwa kebocoran air yang terjadi bisa mengurangi pendapatan dari PDAM karena air yang ditarik dari sumur itu memakai tenaga listrik, sehingga selain menambah pengeluaran, bisa mengurangi pendapatan PDAM.
"Tarik air dari sumur ke atas musti bayar listrik tentu jika PDAM dapat mengurangi kebocoran otomatis pendapatan bisa meningkat,"tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap, PDAM harus melakukan langkah teknis untuk bisa deteksi air yang ada di Ternate dan harus meningkatkan pelayanan agar masyarakat bisa merasakan pelayanan dari PDAM.
Dia juga mengimbau PDAM tetap menjaga ketersediaan air bersih untuk melayani pelanggannya selama bulan suci Ramadan.
"Saya telah melihat secara langsung pengelolaan air bersih di PDAM, guna melihat kinerja dan berbagai persoalan selama melayani pelanggan dalam memperoleh air bersih," kata Burhan.
Dia mengatakan, saat melakukan sidak, telah melihat dan berdiskusi dengan jajaran PDAM terkait dengan beberapa poin yang harus diketahui.
"PDAM harus berinovasi, karena perkembangan kebutuhan air bersih di Kota Ternate makin hari makin meningkat sebab ada pemukiman baru yang muncul, maka dari itu PDAM harus siap dan tetap meningkatkan pelayanan air bersih ke masyarakat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel