Bisnis.com, TERNATE – Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba meminta masyarakat di provinsi itu agar tidak meluapkan kegembiraan dengan menggelar pesta pora saat pergantian tahun.
"Momentum pergantian tahun harusnya lebih banyak menggelar kegiatan religius guna mendoakan korban musibah yang dialami warga di Banten, Lombok, dan Palu sebagai bentuk empati sosial sekaligus menjaga ketenteraman dan ketertiban umum," katanya melalui siaran pers pada Minggu (30/12/2018).
Menurut dia, pihaknya telah menyurati berbagai pihak untuk menghindari adanya pesta pora saat pergantian tahun dengan membakar petasan maupun kembang api.
Begitu pula, pengelola tempat hiburan maupun klub malam untuk senantiasa membatasi kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu ketentraman warga, karena sebagian masyarakat di Indonesia tengah berduka atas musibah gempa maupun tsunami.
Oleh karena itu, Gubernur meminta agar masyarakat di Malut hendaknya merayakan malam pergantian tahun dengan menggelar kegiatan religius di tempat ibadah maupun kediaman masing-masing.
Sementara itu, Pemkot Ternate dalam menyambut pergantian tahun menggelar acara zikir bersama masyarakat di halaman Kantor Wali Kota Ternate pada Minggu.
Kepala Kemenag Malut Sarbin Sehe ketika dihubungi sebelumnya mengapresiasi upaya pemda kabupaten/kota yang menggelar kegiatan zikir pergantian tahun.
Olehnya itu, dia meminta masyarakat yang beragama Islam menyambut malam Tahun Baru 2019 di masjid dengan kegiatan berdoa dan berdzikir, begitu pula yang beragama lainnya.
Kanwil Kemenag Malut sendiri akan menyambut malam Tahun Baru 2019 di Masjid Gurapin Sofifi dengan kegiatan zikir, yang diharapkan selain diikuti dari jajaran Kemenag, juga dari masyarakat setempat.
Apalagi, bangsa Indonesia saat ini dihadapkan dengan berbagai bencana alam, seperti yang terakhir bencana tsunami di Selat Sunda yang menewaskan ratusan orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel