Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Natal dan Tahun Baru, Pemprov Maluku Utara Siapkan Pasar Murah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pangan menggelar pasar murah menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Bisnis.com, TERNATE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Pangan menggelar pasar murah menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Kami akan melakukan antisipasi, baik stok maupun harga barang menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan program pasar murah," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Malut, Saiful Turuy di Ternate, Selasa (13/11/2018) seperti dilaporkan Antara.

Selanjutnya, Dinas Pangan Provinsi Malut akan menggelar rapat koordinasi (Rakor) Pangan untuk mengoordinasikan seluruh stekholder di Provinsi itu dengan melibatkan pemerintah pusat dalam hal ini Badan Ketahanan pangan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pola distribusi pangan maupun pemasokannya guna mengantisipasi kenaikan harga-harga pangan.

Rakor dilaksanakan pada Desember 2018 dan sudah siap mengawal pemasokan pangan lewat proses produksi . Bahkan, lokasi Rakor pangan masih akan ditempat yang sama yakni di Bank Indonesia sebagai Koordinator Pengendalian Inflasi daerah di Malut.

"Jadi kami  melaksanakan rapatnya di sana nanti. Waktunya dijadwalkan pada 20 Desember 2018 yang bersamaan dengan pasar murah di Sofifi, ibu kota Provinsi Malut dan Ternate,” lanjut Saiful.

Kegiatan di Kabupaten/Kota lain diserahkan ke Bupati maupun Wali Kota untuk melaksanakannya.

Saiful mengatakan, sampai dengan hari ini harga pangan masih normal seperti beras dengan kisaran Rp14.000 per Kg, meskipun dalam Permendag Provinsi Malut berada pada posisi harga Rp13.600 per Kg.

"Cuma masalah distribusi ke Kabupaten menggunakan transportasi laut yang biayanya cukup tinggi akhirnya terjadi kenaikan Rp14.000 per Kg," katanya.

Dia menambahkan, untuk harga pangan lainnya seperti gula pasir dan minyak goreng juga masih normal, sedangkan untuk harga ikan, tergantung pada persoalan musim.

"Nah biasanya pada Desember selalu terjadi kelangkaan ikan di pasar sehingga berdampak pada kenaikan harga karena saat itu cuaca laut tidak bersahabat sehingga nelayan sulit untuk mencari ikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler