Bisnis.com, SOFIFI — Para pelaku usaha di Maluku Utara perlu meningkatkan penetrasi pasar ke luar daerah. Produk komoditas perkebunan di provinsi itu memiliki prospek yang cukup baik dengan permintaan cukup tinggi.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengatakan bahwa pemerintah daerah terus menginisiasi program misi dagang yang melibatkan pemerintah daerah lain. Pekan lalu, program misi dagang yang dijalankan dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, kerja sama dagang antara Maluku Utara dan Jawa Timur menjadi langkah nyata arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam upaya menyinergikan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah saat retret kepala daerah beberapa waktu lalu.
Dalam misi dagang itu, Sherly menuturkan terjalin kerja sama dagang antara Malut dan Jatim senilai Rp450 miliar.
"Transaksi dalam misi dagang dan investasi mencapai Rp450 miliar, ini menunjukkan eratnya hubungan perdagangan antara Jawa Timur dan Maluku Utara,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi Pemprov Maluku Utara, Senin (17/3/2025).
Meski demikian, kata Gubernur Sherly, neraca dagang antara Malut dan Jatim masih menguntungkan Jawa Timur.
Baca Juga
Oleh karena itu, dia mendorong Maluku Utara untuk meningkatkan ekspor dan mengolah komoditas unggulannya sebelum dijual ke luar daerah agar memiliki nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi.
Saat ini, Maluku Utara mengirimkan berbagai komoditas dan produk ke Jatim di antaranya rempah-rempah seperti pala, bunga pala, dan kapulaga, hasil perikanan seperti ikan beku dan daging ikan, serta kayu, kelapa, kakao, dan skrap logam besi serta aluminium.
Sementara itu, produk yang masuk ke Maluku Utara dari Jawa Timur meliputi kendaraan bermotor dan barang manufaktur, besi dan baja, bahan bakar minyak (BBM) dan minyak petroleum, beras, ayam potong, telur, serta produk pangan beku. Selain itu, ada pula produk pertanian seperti nanas jumbo organik dari Jember.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang digelar tersebut, Gubernur Malut Sherly Tjoanda menuturkan bahwa Maluku Utara akan menggelar misi dagang dan investasi balasan ke Jawa Timur.
"Dalam kunjungan yang akan datang, Pemprov Malut akan mempelajari berbagai sektor unggulan di Jatim, termasuk model koperasi dan UMKM [usaha mikro kecil dan menengah] yang sukses, SMK digital dan sistem pendidikan berbasis teknologi, pemerintahan berbasis digital untuk efisiensi birokrasi, hilirisasi industri agar komoditas tidak dijual mentah, serta pengembangan pertanian dan budidaya buah unggulan,” kata Sherly.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU antara Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Maluku Utara.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sherly Tjoanda sebagai komitmen kedua provinsi dalam memperkuat kerja sama ekonomi yang berkelanjutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel