Bisnis.com, KAIMANA — Warga Distrik Kaimana, Kab. Kaimana, Papua Barat, 'menyerbu' ke KRI Matabongsang 873 menukarkan uang mereka dengan uang kartal baru pada Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Bank Indonesia Provinsi Papua Barat dan TNI AL, Minggu (8/9/2024).
Dari total uang kartal baru yang disiapkan BI Provinsi Papua Barat sebesar Rp9,64 miliar dalam ekspedisi tersebut, Rp5,2 miliar terserap di distrik tersebut.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Sonaji, mengatakan pelayanan penukaran di daerah terpencil penting dilakukan agar masyarakat dalam melakukan transaksi dengan nyaman. Mereka tidak khawatir lagi bertransaksi karena memakai uang baru sehingga ekonomi daerah menjadi bisa berjalan lancar.
Intinya, dengan adanya uang yang layak edar di tangan masyarakat dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa takut uangnya ditolak karena tidak layak edar.
“Untuk di daerah terpencil seperti Distrik Kaimana, penyerapan uang kartal baru sebesar itu sangat besar. Masyarakat senang, dan pada gilirannya bangga terhadap Rupiah, serta bangga dengan NKRI, serta menjadi warga NKRI,” ucapnya.
Selain penukaran uang, ekspedisi tersebut diisi dengan kegiatan edukasi tentang Rupiah kepada 150 murid, guru dan orang tua SD Negeri 4 Kaimana.
Baca Juga
Selain itu, kegiatan sosial berupa penyerahan alat-alat penunjang ibadah di Masjid Ashodiqin Kaimana, dan penyerahan peralatan kantor ke SD Negeri 4 Kaimana.
Kegiatan tambahan, berupa kunjungan sekaligus edukasi anak-anak Kaimana ke KRI Matabongsang 873, serta lomba menulis tentang Rupiah untuk anak sekolah.
Pemenang lomba tersebut, Dwi Satrio Budiman, kelas 6A, SDN 4 Kaimana. Dalam narasinya, dia mengisahkan pentingnya membelanjakan Rupiah secara bijak. Jika boros menggunakan Rupiah, maka hanya akan memenuhi kebutuhan konsumsi semata.
Oleh karena itulah, dia lalu memutuskan menabung. Untuk memperbesar tabungan, dia bekerja membantu orang tuanya mengantar kelapa ke para pelanggan.
Dia juga memanfaatkan kepintarannya dalam mengarang dengan mengikuti lomba mengarang dan menang. Lomba membuat cerita komik mengantarkan menjadi juara I dengan hadiah Rp1,5 juta dan Rp900.000 penghargaan dari sekolah. Uangnya lalu dimanfaatkan untuk membangun rumah dan tersisa Rp1,5 juta.
Selanjutnya, dia mengikuti lomba menulis cerita rakyat dan berhasil meraih juara II dengan hadiah Rp1 juta. Uang disimpan mamanya untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan yang penting, sedangkan kebutuhan jajan diperoleh membantu ayahnya berjualan kelapa. (K24)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel