Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 BI Papua Barat di Kaimana, Ini Serunya

Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 BI Papua Barat di Pulau Namatota, Kab. Kaimana, diisi dengan edukasi tentang cinta dan bangga pada Rupiah.
Siswa SD Pulau Namatota, Kab. Kaimana, Papua Barat, antusias menukarkan uang rupiah tidak layak edar ke gerai BI yang mengunjungi pulau tersebut, Sabtu (7/9/2024)./Istimewa
Siswa SD Pulau Namatota, Kab. Kaimana, Papua Barat, antusias menukarkan uang rupiah tidak layak edar ke gerai BI yang mengunjungi pulau tersebut, Sabtu (7/9/2024)./Istimewa

Bisnis.com, KAIMANA — Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 BI Papua Barat di Pulau Namatota, Kab. Kaimana, diisi dengan edukasi tentang cinta dan bangga pada Rupiah. Adapula penyerahan paket sembako dan perahu untuk komunitas nelayan, penukaran uang, serta lomba kuliner, dan menulis tentang Rupiah untuk anak sekolah.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Sonaji, mengatakan warga sangat antusias mengikuti kegiatan-kegiatan yang digelar BI bekerja sama dengan TNI-AL.

“Karena itulah, kami juga senang melayani warga, terutama saat menukarkan uang. Bahkan penukaran uang logam, kami layani,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (7/9/2024).

Lewat kegiatan-kegiatan yang digelar di Pulau Namatota, kata dia, maka diharapkan dapat semakin mendekatkan antara BI dan TNI-AL. Warga dapat merasakan kehadiran pemerintah di tengah-tengah mereka.

Haikal, siswa SD YPK Namatota, mengatakan dirinya menukarkan uang logam dari hasil menabung dengan uang yang lebih bagus ke BI. Nantinya, uang itu akan ditabung kembali. “Terima kasih BI,” ucapnya.

Dalam lomba menulis, Haikal juga mengekspresikan pikirannya tentang Rupiah yang dinilainya sangat penting karena dengan Rupiah dapat melakukan pekerjaan apapaun dan dimanapun dengan mudah.

Kepala Desa Namatota, Bakri Ombaier, mengatakan dirinya berterima kasih kepada BI yang sudah menyempatkan diri ke kampung Namatota yang dihuni 129 kk untuk memfasilitasi menukar uang yang sudah tidak layak edar. "Kami sebenarnya ingin menukar uang yang tidak layak edar, namun terkendala waktu dan jarak," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler