Bisnis.com, MANOKWARI - PT Pelayaran Indonesia (Pelni) Cabang Manokwari, Papua Barat melaporkan kinerja muatan pada Januari-Desember 2022 mengalami pertumbuhan positif seiring dengan aktivitas masyarakat yang mulai dilonggarkan.
Kepala Operasional PT Pelni Manokwari Rachmat Hidayat di Manokwari, Senin (6/2/2023), mengatakan pengiriman barang dalam volume besar yang menggunakan kontainer mencapai 204 teus dengan pengiriman terbanyak hingga 27 teus selama satu bulan.
"Ada peningkatan dari tahun sebelumnya karena kondisi pandemi Covid-19 yang melandai," kata Rachmat.
Ia melanjutkan, pengiriman barang menggunakan general cargo sebanyak 394,6836 ton meter kubik, pengiriman mobil 103 unit, motor 124 unit, dan pengiriman menggunakan paket merah (red pack) 31,3649 kilogram.
Rata-rata pengiriman barang menggunakan jasa angkutan Pelni didominasi barang pindahan dari Manokwari ke sejumlah daerah.
"Kalau komoditas lokal yang dikirim dari Manokwari masih sangat minim. Kadang-kadang cokelat itu pun tidak sering, kadang-kadang juga rumput laut," jelas dia.
Ia menuturkan, realisasi pengiriman menggunakan kontainer untuk periode Januari 2023 tercatat 28 teus lebih tinggi dari Januari 2021 yang hanya 20 teus.
Sedangkan general cargo pada Januari 2023 tercatat 24 ton meter kubik lebih rendah dibandingkan Januari 2022 yang mencapai 56,5 ton meter kubik.
"Kalau mobil untuk Januari 2023 hanya sembilan lebih rendah dari Januari tahun lalu 12 unit sama halnya dengan red pack," tutur dia.
Rachmat menambahkan, arus penumpang juga mengalami peningkatan signifikan terutama Desember 2022 yang mencapai 15.636 penumpang naik, 10.128 penumpang turun, 23.872 penumpang lanjutan.
Rata-rata peningkatan penumpang terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan seperti liburan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
"Arus penumpang juga tumbuh positif," jelas dia.
Ia memprediksi kinerja muatan barang dan penumpang selama tahun 2023 mengalami peningkatan seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 yang melandai serta pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Kita lihat pergerakan sekarang ini akan lebih tinggi dari tahun lalu dan tahun sebelumnya," ucap Rachmat.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel