Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dandim Nabire: Takut KKB, Warga Ndugusiga Mengungsi

Dandim Nabire membenarkan kabar adanya warga dari Kampung Ndugusiga yang mengungsi. Mereka takut atas keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata.
Ilustrasi - Warga menerima panggilan masuk melalui telepon genggamnya di pelosok Mosairo, Nabire, Papua, Selasa (11/7)./Antara-Indrayadi TH
Ilustrasi - Warga menerima panggilan masuk melalui telepon genggamnya di pelosok Mosairo, Nabire, Papua, Selasa (11/7)./Antara-Indrayadi TH

Bisnis.com, JAYAPURA - Warga Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, mengungsi. Mereka memilih meninggalkan rumahnya masing-masing karena takut atas keberadaan KKB.  

Komandan Kodim 1705/Nabire, Papua, Letkol Inf. Benny Wahyudi membantah kabar yang menyebutkan TNI memaksa warga di Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, mengungsi dari rumahnya masing-masing.

Benny, melalui telepon selularnya di Jayapura, Rabu (3/2/2021), membenarkan kabar adanya warga dari Kampung Ndugusiga yang mengungsi. Mereka, ujar Benny, takut atas keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Jika disebutkan ada massa yang meninggalkan rumah itu bukan TNI-Polri yang minta, yang benar adalah Anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya Benyamin Weya, yang menyampaikan ke masyarakat bahwa situasi tidak aman sehingga tinggal dulu di tempat lain, itu di Kampung Ndugusiga," katanya.

Menurut Benny, selama ini personel TNI yang berada di Intan Jaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat setempat.

"Kehadiran TNI di tengah masyarakat pun dipastikan dapat mengangkat perekonomian karena personel TNI yang banyak membeli hasil kebun masyarakat, namun hal tersebut mendadak berubah ketika KKB mulai beraksi di Intan Jaya sejak akhir 2019," ujarnya.

Dia menjelaskan selama ini masyarakat bersama TNI, yang sudah lama berada di wilayah setempat, yakni di Tiitigi, Ndugusiga, Sugapa, Hitadipa. Namun, begitu ada KKB yang datang, masyarakat mengungsi.

"Keberadaan KKB di Intan Jaya mempersulit kehidupan warga setempat, misalnya masyarakat di Distrik Hitadipa yang kerap beraktivitas menjual hasil kebunnya di Distrik Sugapa, kini harus berjalan kaki membawa dagangannya karena sudah tidak ada lagi tukang ojek yang berani menempuh rute ke Hitadipa," katanya.

Dia menambahkan sebelumnya warga dari Sugapa ke Hitadipa nyaman berkendara menggunakan jasa ojek dan dipastikan aman. Namun kini masyarakat harus memikul sayuran dengan berjalan kaki untuk ke wilayah tersebut, karena tukang ojek sudah tidak berani ke Hitadipa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler