Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi di Papua Barat Meleset dari Target, Izin dan Lahan Jadi Isu

Selain Akibat Covid-19, kendala yang menjadi tantangan pada kegiatan investasi di Papua a.l. isu deforestasi, line clearing, izin Amdal dan lain sebagainya.
Masyarakat kota Sorong berbondong-bondong mendatangi pasar Remu untuk berbelanja, Kamis (9/4/2020)./Antara Papua Barat-Ernes Kakisina
Masyarakat kota Sorong berbondong-bondong mendatangi pasar Remu untuk berbelanja, Kamis (9/4/2020)./Antara Papua Barat-Ernes Kakisina

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi investasi di Provinsi Papua Barat pada tahun ini masih jauh dari target akibat terkendala banyaknya kendala yang belum tertangani, termasuk Covid-19.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Papua Barat Bungaran Sitanggang di Manokwari, mengatakan selain akibat Covid-19, masih cukup banyak kendala yang menjadi tantangan pada kegiatan investasi di daerah tersebut, baik pada penanaman modal dalam negeri maupun modal asing.

"Seperti isu deforestasi, line clearing, penyiapan lahan, izin Amdal [analisa mengenai dampak lingkungan] dan beberapa persoalan perizinan lainya," ucap Bungaran.

Dia mengutarakan untuk investasi penanaman modal dalam negeri pada 2020 di Papua Barat ditargetkan mencapai Rp70 triliun. Hingga kuartal III/2020 hanya mampu terealisasi Rp472,4 miliar.

Sedangkan investasi modal asing dari target US$4,9 miliar atau sekitar Rp74,8 triliun, hanya mampu terealisasi US$3,05 juta atau Rp45,75 miliar.

Sitanggang mengungkapkan kondisi ini turut berdampak terhadap serapan tenaga kerja.

Pada penanaman modal dalam negeri diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 48.812 orang untuk 276 proyek yang targetkan dalam investasi tersebut.

"Hanya 125 proyek yang terealisasi dan TKI yang terserap hanya 3.995. Untuk TKA (tenaga kerja asing) tidak ada," katanya.

Dalam investasi modal asing dari 174 proyek yang ditargetkan hanya 51 yang terealisasi. TKI yang terserap 803 orang dan TKA 18 orang.

"Dari penanaman modal asing serapan tenaga kerja yang diprosikan sebanyak 29.889 TKI dan 563 TKA. Tapi karena beberapa persoalan tadi, termasuk karena Covid-19 realisasinya jauh dari itu," katanya.

Dia berharap pandemi Covid-19 bisa ditangani secara baik pada 2021, sehingga bisa memacu realisasi investasi di Papua Barat.

"Kami optimistis investasi Papua Barat akan ada kenaikan di tahun 2021 kalau Covid-19 sudah bisa ditangani. Investasi modal dalam negeri maupun asing kami yakin akan meningkat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper