Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat terus dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Program BSPS atau yang lebih dikenal sebagai bedah rumah. Salah satunya lokasi pembangunan bedah rumah adalah di Desa Batumerah, Kota Ambon, Provinsi Maluku
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku, Yones Yubilia Biring, mengatakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang rumahnya dikategorikan tidak layak huni menjadi layak untuk dihuni.
Untuk itu, dana stimulan yang diberikan oleh pemerintah sejumlah Rp17,5 juta kepada penerima bantuan (PB) dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hunian yang dimiliki.
"Desa Batumerah di Kota Ambon mendapat bantuan Program BSPS sebanyak 40 unit," ujarnya melalui siaran pers pada Rabu (16/9/2020).
Dari jumlah tersebut, 28 unit rumah yang telah selesai pembangunan fisiknya, sementara 12 unit tersisa dalam proses penyelesaian pembangunan tahap akhir.
Untuk Desa Hunuth memperoleh bantuan bedah rumah untuk 45 unit yang seluruhnya sudah selesai proses pembangunannya.
Selain itu, bedah rumah di Kota Ambon juga dilaksanakan di Desa Ssilale (23 unit) dan Desa Nusaniwe (20 unit).
“Kami siap membantu masyarakat untuk melakukan bedah rumah. Adanya keswadayaan dan dukungan masyarakat membuat program ini bisa berjalan lancar di lapangan," ucapnya.
Program bedah rumah tersebut selain bisa meningkatkan kualitas rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni, juga membuat para penghuninya menjadi lebih bahagia karena bisa tinggal di rumah yang nyaman di tengah pandemi Covid-19 ini.
Salah seorang penerima bantuan bedah rumah di desa tersebut, Nabila Wutwensa, menuturkan sebelum mendapatkan bantuan tersebut, kondisi rumahnya tidak layak huni. Hal itu kemudian menjadi perhatian tenaga fasilitator lapangan (TFL) Program BSPS yang melakukan pendataan rumah tidak layak huni (RTLH) di daerah tersebut.
Setelah didata dan dinyatakan berhak mendapatkan bantuan senilai Rp17,5 juta, dirinya bersama suami dan para tetangga saling bahu membahu membangun rumahnya. Adanya pendampingan dari TFL juga membuat dirinya yakin rumahnya bisa dibangun dengan baik.
“Beta cuma mau bilang banyak terima kasih buat Menteri PUPR dan Kepala Balai Perumahan Maluku yang sudah bantu beta, kasi bae beta punya rumah, dangke banya,” ucap Nabila.
Hal senada juga disampaikan Onyong, warga Desa Hunuth yang juga menerima bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR. Menurutnya, bantuan bedah rumah sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi pada masa pandemi Covid-19.
"Sekarang saya dan keluarga bisa lebih nyaman tinggal di rumah berkat bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR," katanya.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid berpendapat Program BSPS menjadi program pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Terlebih bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang rumahnya dikategorikan tidak layak huni. Bantuan ini juga sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo guna mewujudkan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat di Indonesia.
"Program BSPS hanyalah stimulan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk mewujudkan rumah yang layak huni. Jadi program ini harus di dukung dan dana yang disalurkan dapat dipergunakan sebaik mungkin di lapangan," tutur Khalawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel