Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi corona berimbas pada kehidupan perekonomian masyarakat. Begitu pula yang terjadi di Papua. Menurut Badan Pusat Statistik (VPS) Papua, jumlah penduduk miskin di daerah itu bertambah akibat corona.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Bagas Susilo mengemukakan peningkatan persentase penduduk miskin di provinsi tersebut selama 6 bulan terakhir sedikit banyak dipengaruhi pandemi Covid-19.
Menurut dia, terimbasnya sektor pariwisata hingga menurunnya angkutan penumpang pesawat terbang sekitar 50 hngga 60 persen pada akhir Maret 2020, membuat persentase penduduk miskin Papua meningkat.
“Termasuk pembatalan festival budaya di Papua yang berimbas pada turunnya wisatawan mancanegara dan berkurangnya tingkat hunian kamar hotel,” ucapnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemprov Papua pada Jumat (17/7/2020).
Secara persentase, Bagas menyebut penduduk miskin di Papua meningkat 0,09 persen poin yaitu dari 26,55 persen pada September 2019 menjadi 26,64 persen per Maret 2020.
Namun, persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan turun 0,06 persen poin menjadi 4,47 persen yakni 4,53 persen pada September 2019. Hanya untuk perdesaan, naik 0,14 persen poin menjadi 35,50 persen atau 35,36 persen pada September 2019.
Baca Juga
“Ini juga karena peranan komoditas makanan terhadap Garis Kemiskinan (GK) jauh lebih besar dibandingkan dengan peranan komoditas bukan makanan, baik perkotaan maupun perdesaan,” ujarnya.
Dia mengutarakan pada Maret 2020,sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan sebesar 66,82 persen, sedangkan perdesaan sebesar 78,89 persen.
Sementara komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap GK Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, ikan kembung dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan adalah ketela rambat atau ubi, beras, rokok kretek filter, daging babi, dan daging ayam ras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel