Bisnis.com JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan nilai ekspor daerah itu pada Maret 2020 mencapai US$84,36 juta atau naik 877,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$8,63 juta.
"Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor nonmigas senilai US$84,36 juta," demikian BPS Papua dalam publikasi ekspor yang dikutip melalui laman www.bps.go.id pada Jumat (17/4/2020).
Ekspor bijih tembaga dan konsentrat (HS26) pada Maret 2020 senilai US$76,28 juta, ekspor kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$7,97 juta, ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03) senilai US$0,01 juta, dan ekspor nonmigas lainnya juga US$0,1 juta.
Ekspor ke enam negara utama pada Maret 2020 tercatat US$19,28 juta. Ekspor ke negara lainnya senilai US$65,07 juta, melonjak dibandingkan Februari yang US$1,79 juta.
Sementara itu, impor Papua pada Maret 2020 tercatat US$12,82 juta atau menurun 30,52 persen dibandingkan dengan impor pada Februari 2020 yang US$18,45 juta.
Impor 10 golongan nonmigas utama pada Maret 2020 tercatat senilai US$10,62 juta atau meningkat 43,03 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang US$7,43 juta.
Impor dari tujuh negara utama pada Maret 2020 mencaai US$11,66 juta atau menurun 31,1 persen dibandingkan dengan Februari 2020.
Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Maret 2020 adalah Australia senilai US$10,97 juta (85,58 persen), Malaysia 1,12 juta US$, dan Amerika Serikat senilai US$0,64 juta (4,98 persen).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel