Bisnis.com, WAMENA — Pemerintah akan membangun 100 unit rumah untuk korban kerusuhan 23 September di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu (9/10/2019), mengatakan juga dilakukan pembangunan kios yang dibakar pada saat kerusuhan.
"Kita akan bangun 100 unit, ada juga dari Kemensos untuk pembangunan ruko-ruko yang terbakar," katanya.
Bupati mengatakan sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait agar pembangunan rumah dipercepat.
"Kita minta kementerian untuk tidak membangun rumah sementara melainkan rumah yang dapat dihuni lebih lama," katanya.
Menurut Bupati, Kementerian PUPR akan melibatkan TNI untuk membangun ulang rumah-rumah yang dibakar massa.
Baca Juga
Jhon mengatakan belum menerima delapan miliar dana bantuan dari Gubernur Papua.
"Kami belum tahu apakah dana itu lewat TNI atau Polri, tetapi itu untuk membantu rumah-rumah yang terbakar," katanya.
Seorang warga berada di depan bangunan yang rusak terbakar di Pasar Wouma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (9/10/2019)./Antara-M Risyal Hidayat
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menyatakan bahwa Pemprov Papua dan Pemkab Jayawijaya terus berupaya mempercepat pemulihan kembali kondisi Kota Wamena yang sebagian besar bangunan dan rumah-rumah warganya kini hanya menyisakan puing kehancuran akibat kerusuhan massa pada 23 September lalu.
"Pemprov dan Pemda setempat akan membantu pemulihan bangunan-bangunan yang rusak dan terbakar dengan cara membuat bangunan dari bahan papan secara temporer agar warga di pengungsian bisa segera kembali," kata Irjen Waterpauw di Timika, Rabu.
Kapolda mengatakan saat ini situasi Kota Wamena mulai aman dan kondusif.
Meski begitu, masih ada pengungsi yang memilih tinggal di posko pengungsian seperti di Polres dan Kodim Jayawijaya serta berbagai tempat ibadah di Kota Wamena.
Sebagian lainnya memilih mengungsi ke Jayapura dan Timika karena rumah dan harta benda mereka sudah habis dirusak dan dibakar massa perusuh pada 23 September lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel