Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Pesawat Disiapkan Evakuasi Warga Asal Sumbar di Wamena

Aksi Tanggap Cepat atau ATC menyiapkan dua pesawat untuk mengangungkut warga asal Sumatra Barat di Wamena, Papua. ATC menyiapkan dua pesawat komersial milik Garuda Indonesia Airlines untuk rencana evakuasi tersebut.
Ilustrasi-Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019). Pascakerusuhan yang mengakibatkan 33 orang meninggal dunia pada 23 September 2019, jumlah warga Wamena yang dievakuasi menggunakan pesawat Hercules dari Wamena ke Jayapura mencapai 6.520 orang./ANTARA-Iwan Adisaputra
Ilustrasi-Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019). Pascakerusuhan yang mengakibatkan 33 orang meninggal dunia pada 23 September 2019, jumlah warga Wamena yang dievakuasi menggunakan pesawat Hercules dari Wamena ke Jayapura mencapai 6.520 orang./ANTARA-Iwan Adisaputra

Bisnis.com, JAYAPURA - Aksi Cepat Tanggap atau ACT menyiapkan dua pesawat untuk mengangkut warga asal Sumatra Barat di Wamena, Papua. ACT menyiapkan dua pesawat komersial milik Garuda Indonesia Airlines untuk rencana evakuasi tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah warga asal Sumatra Barat menjadi korban dalam kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9).

Humas lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lukman Aziz kepada Antara di Jayapura, Rabu (2/10/2019) malam mengatakan pada tahap awal dua pesawat jenis bombardier milik GIA akan mengangkut pengungsi yang sudah ada di Sentani.

Jumlah korban kerusuhan Wamena yang akan diterbangkan belum dapat dipastikan. Penerbangan diutamakan untuk mereka yang cidera, wanita dan anak-anak. ACT menyiapkan pesawat lainnya yang akan mengangkut pengungsi korban rusuh Wamena ke Makassar dan Surabaya, kata Lukman.

Lukman mengatakan, selain menyiapkan pesawat, ACT mencarter kapal milik PT Pelni guna mengakomodir para pengungsi yang ingin pulang. Sebagian besar pengungsi baik yang berada di penampungan Yonif 751 Raider dan halaman mesjid Al Aqso di Sentani menyatakan ingin pulang ke kampung halaman.

"Namun saya akan kembali ke Wamena tanpa membawa anak dan istri," kata Fuad, salah satu pengungsi asal Pasuruan, yang mengaku sudah sekitar 20 tahun di Wamena, bahkan kedua anaknya lahir di Wamena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper