Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor Papua pada Agustus 2019 tercatat US$7,37 juta atau menurun sebesar 44,46 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$13,27 juta.
Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua bulan ini seluruhnya berupa barang nonmigas. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua itu adalah data sementara yang dirilis hari ini, Senin (16/9/2019).
Nilai ekspor tahun berjalan (Januari-Agustus 2019) tercatat US$569,63 juta, turun 80,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2.888,39 juta. Tidak adanya ekspor bijih tembaga & konsentrat (HS26) sejak Mei 2019 jadi penyebabnya.
BPS Papua mencatat bahwa Kayu & Barang dari Kayu (HS44) pada Agustus 2019 senilai US$4,76 juta; ekspor golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) senilai US$37 dan ekspor Non Migas Lainnya senilai US$2,61 juta.
Ekspor ke enam negara utama (Spanyol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India, China) pada Agustus 2019 tercatat US$3,95 juta atau meningkat 34,1 persen dibanding nilainya pada Juli 2019 yang sebesar US$2,95 juta. Ekspor ke negara lainnya pada Agustus 2019 senilai US$3,42 juta atau mengalami penurunan 66,86 persen bila dibandingkan Juli 2019 yang sebesar US$10,33 juta.
Di sisi lain, impor Papua pada Agustus 2019 tercatat US$44,02 juta atau meningkat 73,94 persen bila dibandingkan dengan impor pada Juli 2019 yang senilai US$25,31 juta.
Hasilnya, neraca perdagangan Papua pada Agustus 2019 mengalami defisit sebesar US$36,65 juta. Namun, secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-Agustus 2019 mengalami surplus sebesar US$328,01 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel