Bisnis.com, TERNATE — Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, berencana merelokasi permukiman 5.559 warga korban gempa bermagnitudo 7,2 Skala Richter pada 14 Juli 2019 ke daerah yang lebih aman.
Wakil Bupati Halmahera Selatan Iswan Hasjim mengatakan bahwa pemerintah daerah berencana memindahkan warga enam desa yang terdampak gempa tersebut ke daerah lebih aman yang berada tidak jauh dari permukiman awal mereka.
"Rencananya merelokasi warga yang mengalami kerusakan rumah, baik rusak ringan maupun rusak berat akibat gempa pada Minggu lalu," katanya saat berdialog dengan warga dari desa-desa yang terdampak gempa seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/7/2019).
Menurutnya, warga menyetujui rencana Pemkab Halmahera Selatan memindahkan mereka ke lokasi yang lebih aman, bahkan ada warga yang memang meminta direlokasi.
Gempa bumi 14 Juli, kata Iswan, berdampak pada 73 desa di Halmahera Selatan, tetapi hanya menimbulkan kerusakan pada 38 desa.
Iswan mengatakan bahwa sementara relokasi akan dilakukan pada warga enam desa yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Relokasi akan meliputi 999 warga Desa Pasipalele dan 857 warga Desa Sekly di Kecamatan Gane Barat; 686 warga Desa Yomen, 750 warga Desa Kurunga, dan 514 warga Desa Liboba Hijra di Kecamatan Pulau Jorongan; serta 1.753 warga Desa Gane Luar di Kecamatan Gane Timur.
"Ini data sementara yang kami peroleh terkait dengan warga yang rencana ke relokasi ke tempat yang lebih aman," kata Iswan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel