Bisnis.com, MANOKWARI - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua Barat berharap Garuda Indonesia kembali melayani penerbangan di Bandara Rendani di Manokwari, ibu kota Papua Barat.
Sejak beberapa bulan terakhir, Garuda Indonesia tak lagi melayani penerbangan baik dari dan ke Manokwari. Ini berdampak langsung terhadap penerapan harga tiket di daerah tersebut.
Kini, tersisa dua maskapai yang memberi pelayanan di daerah tersebut yakni, Sri Wijaya Air dan Batik Air.
"Sejak awal sebelum Garuda mencabut rute Manokwari kami sudah melayangkan surat langsung ke Garuda. Intinya, kami meminta agar rencana tersebut dipertimbangkan kembali," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat Donny Heatubun di Manokwari pada Selasa (9/7/2019).
Dia pun berharap Gubernur Papua Barat mendesak Garuda ada persaingan harga yang lebih kompetitif, mengingat kebutuhan mobilisasi terutama transportasi udara di daerah itu terus meningkat.
Secara geografis, lanjutnya, kebutuhan transportasi udara di Manokwari dan Papua Barat secara umum cukup tinggi. Sebagai ibu kota provinsi, Manokwari seharusnya lebih maju dari daerah lain serta bisa bersaing dengan daerah-daerah di wilayah barat.
"Mungkin bapak Gubernur sudah melakukan itu, sehingga diharapkan Garuda segera kembali masuk untuk memperlancar transportasi udara di daerah ini," kata Donny lagi.
BI menginginkan perekonomian Manokwari maju pesat seiring dengan potensi yang dimiliki. Kelancaran mobilisasi baik manusia, barang maupun jasa merupakan syarat yang harus dipenuhi.
Selama ini, lanjut Donny, pengaruh harga tiket pesawat dalam pembentukan inflasi di Manokwari masih cukup tinggi. Kehadiran Garuda diharapkan dapat menekan pengaruh inflasi di daerah tersebut.
"Pada Juni memang ada penurunan harga tiket, bahkan tiket pesawat menyumbang paling besar deflasi di Manokwari. Namun, kalau berdasarkan data dari tahun ke tahun, tiket transportasi udara berada pada tingkat teratas dalam pembentukan inflasi," ujar Donny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel