Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Putih di Ambon Mulai Menurun

Harga bawang putih di Ambon, Maluku, menurun setelah pasokan bawang putih impor dari China masuk pekan lalu.
Ilistrasi: Pedagang membersihkan bawang putih./Antara-Arnas Padda
Ilistrasi: Pedagang membersihkan bawang putih./Antara-Arnas Padda

Bisnis.com, AMBON – Harga bawang putih di Ambon, Maluku, menurun setelah pasokan bawang putih impor dari China masuk pekan lalu, kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkot Ambon Janes Aponno.

"Hasil pengawasan di sejumlah pasar tradisional di kita, harga bawang putih mengalami penurunan dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram menjadi Rp55.000," katanya di Ambon pada Senin (13/5/2019).

Dia mengemukakan pasokan bawang putih impor tiba di Ambon dipastikan stoknya mencukupi hingga menjelang Idulfitri 1440 Hijriah.

Soal jumlah stok bawang putih yang masuk Ambon, pihaknya belum mendapat data dari distributor, tetapi dia yakin mencukupi hingga bulan depan dan berdampak pada penurunan harga.

"Kita optimistis setelah pasokan bawang impor masuk maka selanjutnya stok lokal dari Pulau Jawa akan masuk ke kota ini, sehingga berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat terutama menjelang hari raya," ujarnya.

Janes menjelaskan harga komoditas lainnya yang juga mengalami penurunan yakni bawang merah dari sebelumnya Rp50.000 per kg turun menjadi Rp46.000, kentang sebelumnya Rp20.000 turun jadi Rp16.000, serta harga wortel Rp40.000 menjadi Rp35.000.

"Sejumlah harga komoditas turun, tetapi sebagian lagi masih bertahan. Oleh karena itu, kami akan terus melakukan pengawasan dan pengecekan," lanjutnya.

Dia mengakui harga komoditas yang masih bertahan hingga saat ini yakni cabai rawit yakni bertahan pada harga Rp80.000 per kg. Hal ini dikerenakan permintaan pembelian dalam jumlah besar ke petani lokal untuk dikirim ke Papua.

Harga cabai rawit yang masih bertahan karena permintaan masyarakat yang meningkat sedangkan stok menipis sehingga hargamya mengalami kenaikan.

Dalam waktu dekat, kata Janes, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan petani lokal guna mengalihkan stok ke pasar lokal bukan untuk dikirim ke luar daerah.

"Permintaan dari Papua cukup banyak sehingga pasokan dari petani lokal lebih banyak untuk dikirim ke Papua, karena dibeli dengan harga yang tinggi, sehingga dampaknya ke pasar lokal tetap bertahan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper