Bisnis.com, AMBON – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku meluncurkan aplikasi layanan konsultasi kesehatan hewan berbasis android bagi masyarakat pemilik hewan dan komunitas pencinta hewan di provinsi tersebut.
Aplikasi berbasis android Vetz diluncurkan untuk memudahkan masyarakat melakukan konsultasi layanan kesehatan hewan tanpa harus ke dokter, kata Kepala Seksi Kesmavet pengolahan dan pemasaran hasil Peternakan, Dinas pertanian provinsi Maluku, Faradilla Attamimi.
"Masyarakat bisa mengunduh aplikasi Vetz melalui playstore untuk memudahkan jika ada hewan peliharaan atau ternak yang sakit tidak perlu ke dokter, tetapi bisa langsung mengakses aplikasi untuk konsultasi dengan dokter," ujarnya di Ambon pada Kamis (9/5/2019).
Dia mengemukakan aplikasi tersebut pemilik hewan dapat bertanya maupun berkonsultasi seputar permasalahan yang tengah dihadapi. Pertanyaan yang masuk akan segera dijawab oleh dokter-dokter hewan yang sementara online.
"Aplikasi tersebut ada fitur konsultasi yang bisa dipilih oleh siapa pun yang mengunduh dan melakukan konsultasi jika hewan sakit, dan dokter langsung memberikan saran, masukan serta resep bagi hewan yang membutuhkan pengobatan," ujarnya.
Kelebihan lainnya adalah, masyarakat juga bisa menyimpan seluruh pembicaraan dengan dokter seperti data medis hewan.
"Semua yang dibicarakan dengan dokter terekam dan kita bisa memegang data medis hewan kita sendiri ada sejarah penyakit hewan terekam di sistem," kata Faradilla.
Dia mengakui konsultasi ini tidak berbayar atau gratis untuk tahap awal, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu waktu akan berbayar sebagai bentuk komitmen dokter untuk memberikan konsultasi kesehatan.
"Tahap awal konsultasi ini gratis, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk berbayar mengingat dokter lebih banyak dari Jawa, karena kita dibantu ikatan alumni IPB yang telah tergabung sekitar 25 dokter hewan, sedangkan Kota Ambon hanya saya sendiri," ujarnya.
Pihaknya menargetkan 100 - 500 ekor hewan yang dapat didaftarkan untuk melakukan konsultasi di aplikasi Vetz tersebut.
"Tahap awal kita targetkan 50 ekor hewan yang bisa konsultasi, tetapi setelah melakukan kerja sama dengan dinas pertanian dan ketahanan pangan Kota Ambon target kita meningkat menjadi 100 -500 ekor hewan," kata Faradilla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel