Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Desa untuk Teluk Wondama Papua Meningkat Rp10 Miliar

Pagu dana desa untuk Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, tahun 2019 meningkat sebesar Rp10 miliar, totalnya mencapai Rp70,928 miliar.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan) didampingi Jubir KPK Febri Diansyah (kiri) di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/2/2019), bersiap menyampaikan keterangan pers penetapan tersangka baru kasus dugaan suap terkait pengurusan dana perimbangan pada APBN-P 2017 dan APBN 2018 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat./Antara-Reno Esnir
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kanan) didampingi Jubir KPK Febri Diansyah (kiri) di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/2/2019), bersiap menyampaikan keterangan pers penetapan tersangka baru kasus dugaan suap terkait pengurusan dana perimbangan pada APBN-P 2017 dan APBN 2018 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, WASIOR — Pagu dana desa untuk Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, tahun 2019 meningkat sebesar Rp10 miliar, totalnya mencapai Rp70,928 miliar.

Tahun ini setiap kampung/desa di Wondama menerima kucuran dana desa berkisar antara Rp1,8 miliar sampai Rp2 miliar, kata Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi di Wasior, Sabtu (23/2/2019).

Ia menekakan kucuran dana desa yang cukup besar itu dapat memacu pembangunan di kampung sehingga bisa mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Imburi juga berharap dana desa yang terus meningkat bisa mengurangi beban APBD. Kampung bisa merencanakan dan membangun sendiri hal-hal yang dipandang perlu untuk masyarakat tanpa harus tergantung terus dari APBD.

"Diharapkan kampung dapat berperan penting dalam pembangunan. Artinya bahwa permasalahan yang ada di kampung dalam skala kecil dapat dibiayai dari dana desa," kata Bupati.

Bupati menyampaikan, selain dari APBN, Pemkab melalui APBD 2019 juga mengucurkan alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp52,149 miliar. Nilai ADD 2019 juga bertambah Rp7 miliar dari ADD tahun 2018.

Tak hanya itu, 75 kampung di Wondama juga diguyur bantuan keuangan dari dana otonomi khusus (otsus) sebesar Rp3,75 miliar. Dana ini diperuntukkan menggerakkan badan usaha milik desa (BUMDes) guna mengelola berbagai potensi di kampung.

"Juga dari sumber dana otsus dialokasikan anggaran sebesar 3 miliar untuk bantuan modal agar masyarakat tidak hanya terfokus pada sektor ekonomi bidang pertanian dan perikanan, tetapi juga harus bergerak pada sektor ekonomi lainnya," kata Imburi menambahkan.

Terkait dana desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Hendrik Rico Tetelepta mengungkapkan pihaknya sedang mempersiapkan administrasi untuk pencairan dana desa tahap I.

"Kami berharap pengelelolaan dan laporan pertanggungjawaban dana desa tahun ini lebih baik, sehingga pencairan bisa lancar," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler