Bisnis.com, JAKARTA – Peluang pasar bagi koperasi perikanan di Sorong, Papua Barat, masih terbuka lebar karena begitu besarnya permintaan pasar yang belum terpenuhi baik dari usaha penangkapan maupun dari usaha budi daya ikan.
Ketua Koperasi Serba Usaha Gomon Sinar Moi Sorong Budiono di Sorong, Papua Barat, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Sabtu (23/2/2019), mengatakan sampai saat ini koperasinya yang bergerak di bidang usaha budi daya, penangkapan, dan pemasaran ikan, belum mampu memenuhi permintaan pasar yang begitu besar.
"Produksi kita kalau di budi daya masih sekitar 7 ton untuk komoditas nila dan lele sementara permintaan pasar sudah menembus angka 20-an ton. Artinya kalau kita mau memenuhi permintaan dari mal saja minimal harus punya 15 ton dalam jumlah kontinyu," ungkapnya.
Koperasinya efektif baru dapat berproduksi di usaha penangkapan ikan setelah mendapatkan bantuan kapal, yang baru beroperasi setahun terakhir.
Ketua koperasi dengan anggota sekitar 170 nelayan itu berharap bisa menambah kolam pembesaran budi daya ikan karena dari sisi SDM, lahan, pemasok, dan pasar tersedia dengan pasti.
"Kalau untuk menambah luas kolam kalau menggunakan cangkul kita agak kesulitan. Oleh sebab itu, supaya lebih cepat produksi 20 - 30 ton per bulan itu kita memang harus pakai alat berat. SDM ada yang mau mengelola perikanannya, lahan punya, pangsa pasar jelas. Cuma kendalanya di pembuatan kolam, ini yang biayanya agak besar," katanya.
Baca Juga
Koperasi itu telah sukses mengantongi omzet hingga Rp100 juta per bulan dari usaha perikanan seperti budu daya, pakan dan pemasaran ikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel