Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara bertahap membangun jaringan pipa transmisi air baku di di Distrik Jagebob, Tanah Miring dan Semangga, Kota Merauke.
Upaya ini bertujuan mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang sering dialami warga dalam musim kekeringan, menyusutnya sumber air baku yang ada di Rawa Biru, serta meningkatnya kebutuhan air akibat bertambah jumlah penduduk Kota Merauke.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyediaan air bersih sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia karena meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan oleh air seperti diare.
“Penyediaan akses air bersih 100% bagi seluruh masyarakat menjadi target pemerintah dan juga upaya mewujudkan target Sustainable Development Goals,” kata Basuki melalui siaran pers, Rabu (21/11/2018).
Tahun 2013—2016, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Papua Merauke, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun jaringan pipa transmisi sepanjng 33,34 kilometer dengan anggaran total Rp208 miliar.
Pada 2018—2019, dilanjutkan dengan penambahan jaringan pipa transmisi sepanjang 15,94 kilometer yang dilengkapi dengan bangunan intake, boster, jembatan air bentang sepanjang 37,5 meter sebanyak 1 unit, dan jembatan air bentang sepanjang 15 meter sebanyak 4 buah jembatan.
Sumber air baku yang digunakan adalah Sungai Maro di Kabupaten Merauke dengan kapasitas 350 liter/detik. Pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku dilakukan mulai 28 September 2018 hingga 13 Desember 2019 oleh kontraktor PT Minarta Dutahutama dengan nilai kontrak Rp93,90 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel