Bisnis.com, JAYAPURA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua menegaskan manajemen Bank Papua harus bisa menjaga performa perusahaannya karena kini kondisinya terus membaik setelah mengalami permasalahan kredit macet yang cukup besar.
Kepala OJK Papua Misran Pasaribu menilai langkah para pemegang saham untuk mengganti jajaran direksi sudah menunjukkan hasil karena kini masalah perkreditan yang dialami sudah mulai teratasi.
"Terkait kondisi dengan Bank Papua memang terkait dengan perkreditannya. Beberapa tahun lalu NPL [non-performing loan] net Bank Papua di atas 5 persen, tapi setahun ini sudah cenderung membaik sudah di bawah 5 persen," ujarnya pada Senin (23/4/2018).
Namun, dia menekankan kondisi tersebut harus bisa dipertahankan dengan terus menerapkan standar-standar good goverment sesuai dengan ketetapan OJK. "Yang perlu kita pastikan saat ini adalah kondisinya haru berkelanjutan, jangan sampai sudah baik, tapi nanti turun lagi."
Sebelumnya, Pasaribu sempat menegaskan bahwa OJK terus meminta manajemen Bank Papua untuk tidak lagi menyalurkan kredit di luar wilayah Papua dan fokus untuk menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha daerah tersebut.
Namun, dia juga memuji kebijakan yang dibuat manajemen baru Bank Papua yang sudah bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang selama ini dinilai berkontribusi terhadap tingginya nilai kredit bermasalah.
"Banyak yang sudah dilakukan terkait dengan kredit. Orang-orang yang bermasalah merugikan bagi bank dan ada usur negatif, akan dikeluarkan atau diproses, dan OJK juga telah melakukan pembinaan kepada mereka sehingga tidak mengulangi perbuatannya," ujar Pasaribu.
Sebagai informasi, posisi NPL Bank Papua pada Desember 2016 sekitar 11,72 persen dengan total penyaluran kredit sekitar Rp14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel