Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat fokus menyediakan dukungan infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Asmat, Papua yang saat ini mengalami kejadian luar biasa wabah gizi buruk dan campak.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan bahwa kebutuhan sanitasi dan air bersih menjadi salah satu kunci utama untuk pengurangan jumlah penderita gizi buruk atau stunting.
Kementerian akan memperbaiki sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Agats, Kabupaten Asmat yang dibangun sejak 2007 dengan kapasitas 10 liter/detik untuk 230 sambungan rumah.
"Tahun 2018 akan kami rehabilitasi agar kembali berfungsi dengan baik," kata Basoeki melalui siaran pers, Kamis (1/2/2018).
Saat ini, kementerian sedang mengirim tim untuk menyelidiki kondisi air tanah di wilayah tersebut.
"Kami akan bor untuk mendapatkan air tanah sehingga tidak perlu ambil jauh dari sungai. Saya sudah menginstruksikan Balai Wilayah Sungai di Merauke untuk memberangkatkan alat bor ke sana."
Baca Juga
Selain sanitasi dan air bersih, PUPR juga fokus menyediakan pembangunan rumah layak huni (rumah swadaya dan rumah khusus) serta peningkatan akses jalan menuju Kabupaten Asmat sebagai bagian dari upaya penanganan stunting di daerah tersebut.
Basoeki menambahkan bahwa untuk mendukung penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat di Kabupaten Asmat, Kementerian PUPR sejak 2016 telah membangun rumah khusus di Kampung Amanamkai dan Kampung Syuru, Distrik Agats sebanyak 114 Unit dengan biaya Rp19,90 miliar.
Dilanjutkan pada 2017 dengan anggaran Rp5 miliar dibangun rumah khusus di Kampung Segare, Distrik Aweyu sebanyak 20 Unit. Tahun ini telah dialokasikan sebesar Rp45 miliar untuk pembangunan 150 unit rumah khusus.
Program rumah swadaya untuk perbaikan rumah tidak layak dengan melibatkan masyarakat akan dilakukan pada 2018 dengan target 1.000 unit dengan anggaran Rp15 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel