Bisnis.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk mendirikan Crisis Center Baznas-Asmat yang bertugas mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak dan gizi buruk di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua.
Anggota Baznas, Nana Mintarti, mengatakan alokasi dana awal Rp1 miliar itu kemungkinan besar akan ditambah lagi oleh Baznas maupun dari donasi sejumlah pihak untuk mendukung kerja Crisis Center Baznas-Asmat di Papua hingga 6 bulan mendatang.
“Anggaran tersebut sebagai dana tahap awal atau pemantik yang disediakan oleh Baznas, yang bersumber dari zakat masyarakat untuk dikembalikan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Jumlahnya tentu akan ditamah,” katanya pada Kamis (18/1/2018).
Menurutnya, Baznas dengan modal dana awal Rp1 miliar tersebut Baznas melalui Crisis Center Baznas-Asmat bergerak melaksanakan program emergency relief atau respond yang segera disusul program recovery yang membutuhkan waktu lebih panjang sektiar 6 bulan.
Dalam program recovery, lanjutnya, Crisis Center Baznas-Asmat yang diketuai Meizi Fachrizal Achmad, Kepala Rumah Sehat Baznas, membentuk 10 posko yang juga bertugas mengedukasi masyarakat Asmat tentang kesehatan.
Dia menjelaskan program yang memiliki sifat emergency relief dan recovery tersebut dilaksanakan untuk menangani kejadian gizi buruk dan penyakit campak di lingkungan masyarakat Asmat.
Untuk merealisasikan program emergency relief atau respond itu, Baznas pada Kamis malam (18/1/2018) memberangkatkan tim medis untuk berkoordinasi dengan pihak terkait setempat dan bersama-sama mengatasi atau menangani KLB yang menimpa warga Asmat.
Adapun program yang bersifat recovery atau jangka panjang itu, tambahnya, berupa community health yang mencakup antara lain edukasi kesehatan berbasis komunitas, yang terkait dengan masalah kebiasaan, edukasi, wawasan dan pengetahuan masyarakat setempat tentang kesehatan.
"Inilah yang akan diedukasi oleh Baznas sambil memberikan makanan-makanan bergizi terutama pada batita dan balita sehingga diharapkan tingkat gizi dari balita tersebut juga membaik," ujar Nana.
Sementara itu, Meizi Fachrizal menjelaskan Kamis malam ini tim pertama, sebagai perintis, diberangkatkan ke Papua untuk segera bergerak membantu masyarakat Asmat yang memerlukan bantuan terkait KLB.
“Setelah tim pertama yang rencananya berada di Asmat selama 2 pekan barulah tim lanjutan, termasuk dari Baznas Tanggap Bencana, berangkat dan menetap sekitar 6 bulan di sana," tutur Meizi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel