Bisnis.com, JAYAPURA — Upaya diversifikasi produk ekspor akan ditempuh Provinsi Papua untuk meningkatkan skala ekonomi di daerah. Produk unggulan seperti ikan, kopi, cokelat, dan kerajinan tangan, diharapkan mampu menembus pasar luar negeri.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Papua Setyo Wahyudi mengatakan bahwa selama ini produk kayu menjadi salah satu kekuatan ekspor dari Papua. Adapun produk lainnya, belum sepenuhnya bisa dikirim ke negara-negara tujuan.
“Yang rutin diekspor baru kayu. Ke depan diharapkan ikan, cokelat, dan kopi bisa menyusul,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi Pemprov Papua, Rabu (23/4/2025).
Dia menuturkan peningkatan produksi dan kualitas menjadi syarat utama agar ekspor langsung dapat dilakukan secara berkelanjutan. Beberapa kali Papua telah melakukan ekspor komoditas selain kayu, namun masih melalui daerah atau pelabuhan lain di luar provinsi.
“Karena itu, pembenahan infrastruktur dan dukungan instansi terkait sedang kami dorong,” kata Setyo.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, nilai ekspor nonmigas Papua pada Maret 2025 senilai US$5,88 miliar.
Baca Juga
Menurut Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina, sebagian besar ekspor nonmigas berasal dari kayu dan barang dari kayu senilai US$5,62.
“Empat negara tujuan ekspor terbesar Papua adalah Australia, Arab Saudi, Papua Nugini, dan Selandia Baru,” kata Adriana.
Ekspor Wilayah Papua
Sementara itu, mengutip Laporan Perekonomian Papua yang dirilis oleh Bank Indonesia, ekspor luar negeri di wilayah Papua pada kuartal IV/2024 turun dibandingkan dengan kuartal III/2024. Net ekspor luar negeri Papua pada kuartal IV/2024 terkontraksi sebesar -58,96% year-on-year (YoY), menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi sebesar -38,19% YoY.
Kontraksi net ekspor luar negeri tercermin pada indikator neraca perdagangan luar negeri Papua yang terkontraksi sebesar -34,12% YoY, menurun dibandingkan kontraksi sebesar -6,09% YoY pada kuartal sebelumnya.
Kinerja net ekspor luar negeri yang terkontraksi disebabkan oleh kinerja ekspor luar negeri yang terbatas selaras dengan penggunaan seluruh kuota ekspor konsentrat tembaga diberikan pemerintah hingga akhir tahun 2024.
Ekspor komoditas pertambangan pada kuartal IV/2024 mencapai US$1,16 miliar. Nilai ini menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar US$1,51 miliar. Sebagian besar ekspor tersebut berupa konsentrat tembaga dengan pangsa sebesar 97,93%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel