Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi dan Lokasi Picu Lonjakan Harga Daging Sapi di Papua

ketersediaan kebutuhan pokok jelang Lebaran di Papua tergolong aman dengan harga yang relatif cukup stabil.
Pedagang menjejer daging sapi di pasar tradisional. Harga daging sapi di sejumlah pusat ritel modern di Papua mencapai Rp145.000 per kilogram./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pedagang menjejer daging sapi di pasar tradisional. Harga daging sapi di sejumlah pusat ritel modern di Papua mencapai Rp145.000 per kilogram./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAYAPURA — Harga daging sapi di wilayah Papua masih tergolong tinggi saat Ramadan dan menjelang Lebaran pada tahun ini. Distribusi dan lokasi menjadi salah satu kendala yang menyebabkan harga relatif masih tinggi.

Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mengatakan bahwa harga daging sapi di pasar ritel modern sekitar Rp145.000 per kilogram atau di atas harga rata-rata sebelum Ramadan yang berada di kisaran Rp125.000—Rp135.000 per kilogram.

“Perbedaan harga ini masih dapat dimaklumi karena faktor distribusi dan lokasi,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi Pemerintah Provinsi Papua, Selasa (18/3/2025).

Hal itu disampaikan Ramses saat meninjau secara langsung ke lapangan untuk memantau ketersediaan stok dan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional, gudang distributor, dan ritel modern.

Menurutnya, ketersediaan stok pangan di Papua selama Ramadan dan jelang Lebaran tergolong aman. Demikian pula dengan harga-harga yang dinilai cenderung stabil, meski di beberapa komoditas terjadi kenaikan.

“Stok pangan aman, termasuk beras dan telur. Harga stabil, tidak ada lonjakan signifikan,” katanya.

Satu komoditas yang patut dicermati yakni harga ikan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Hamadi yang bervariasi, tanpa standar jelas.

Dia menuturkan standardisasi harga ikan di PPI perlu menjadi perhatian agar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, termasuk menjangkau kebutuhan para konsumen.

“Perlu ada pengawasan agar harga lebih terkendali,” katanya.

Arus Mudik dan Balik

Dalam perkembangan lain, pemerintah daerah memastikan kesiapan seluruh armada transportasi untuk menghadapi arus mudik Lebaran 1446 Hijriah.

Pemprov Papua akan mendirikan posko terpadu di sembilan kabupaten dan kota guna menjamin kelancaran perjalanan masyarakat melalui jalur darat, laut, dan udara.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Papua David Telegen menyatakan posko tersebut akan mulai beroperasi pada 21 Maret 2025.

“Posko ini merupakan kolaborasi kami dengan berbagai instansi terkait, termasuk KSOP, Pelindo, Pelni, bandara, dan maskapai penerbangan,” katanya

Menurut David, operator transportasi telah menyiapkan strategi menghadapi lonjakan penumpang yang diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran dan arus balik.

“Kami memastikan kesiapan seluruh armada dan sarana pendukung agar masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper