Bisnis.com, JAYAPURA - Tak mau terus menerus dikejar aparat, lima anggota kelompok bersenjata di wilayah Lanny Jaya, Papua, menyerahkan diri.
Penyerahan diri kelima anggota KKSB itu ditandai dengan pengucapan ikrar untuk kembali dan setia kepada NKRI. Pengucapan ikrar dilakukan di depan anggota satgas dan warga Distrik Balingga.
Menurut Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa kepada Antara, Kamis (23/7/2020) kelima orang tersebut.juga menandatangani surat pernyataan keluar dari keanggotaan OPM serta setia kepada NKRI.
Penyerahan diri kelima anggota KKSB itu berawal saat tim Kompi Bangau Satgas Pamtas mobile YPR 305 /Tkr dipimpin Letda Inf Reza CP bersama Sertu Rudyan melaksanakan patroli kampung ke Wame, Distrik Bruwa.
Anggota tim melihat lima orang yang tidak dikenal berada di sekitar kampung Wame. Selanjutnya dilakukan pengintaian. Tim juga melaporkan hal itu dan mencari informasi dengan menemui kepala kampung Eli Wenda.
"Untuk memastikan kelima orang yang dicurigai apakah masuk dalam DPO atau tidak,"kata Gusti Nyoman.
Dari pertemuan dengan kepala kampung terungkap bahwa kelimanya adalah anggota KKSB dan masuk DPO.
Selanjutnya, anggota tim bersama kepala kampung mendatangi mereka.
Di hadapan aparat dan kepala kampung, kelima orang itu menyatakan inginan kembali ke NKRI agar bisa berkumpul bersama sanak keluarga di kampung dan tidak dikejar-kejar aparat.
Saat masih bergabung dengan OPM, mereka terlibat penyerangan terhadap TNI-Polri serta mengintimidasi warga dan mengambil bahan makanan, jelas Kol CZI Gusti Nyoman.
Lima anggota Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Puron Wenda ini biasanya beroperasi di sekitar Balingga, Kabupaten Lanny Jaya.
Kelima mantan anggota KKSB itu adalah Vandem Wonda yang pernah terlibat kontak tembak di Popome.
Selanjutnya, Dekiron Tabuni, berperan memasok logistik, Ibetius Tabuni terlibat kontak tembak dengan TNI di Popome, Terkis Tabuni alias Yuborak Telenggan dan Delis alia Dua Tabuni terlibat dalam penyerangan Polsek Pirime.
Saat penyerahan diri, mereka menyerahkan satu HT yang biasanya digunakan berkomunikasi dengan KKSB dan dua butir amunisi kaliber 12,7 mm yang didapat saat kontak tembak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel