Bisnis.com, MANOKWri - Provinsi Papua Barat siap untuk memasok kebutuhan ikan dan cabai di daerah-daerah wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
"Untuk dua komoditas ini kita mengalami surplus, sehingga kelebihan produksi ini bisa kita manfaatkan dalam kerjasama perdagangan antar daerah," ucap Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Manokwari Jumat (26/6/2020), seperti dilaporkan Antara.
Sebanyak sembilan provinsi di wilayah Sulampua, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat berencana menjalin kerjasama perdagangan untuk menjaga stabilitas kebutuhan pangan di wilayah ini.
Bank Indonesia, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama gubernur serta wakil gubernur sembilan provinsi tersebut telah melakukan rapat koordinasi untuk mengawali kerjasama tersebut.
"Kami, Papua Barat sangat siap mengingat ada sejumlah komoditas Papua Barat mengalami devisit dan ini sangat berdampak pada stabilitas harga juga angka inflasi. Di sisi lain beberapa komoditas kita mengalami surplus, diantaranya ikan segar dan cabai," kata Wakil Gubernur lagi.
Ia mengatakan, beberapa komoditas yang belum bisa dihasilkan di Papua Barat dan sering memicu inflasi antara lain daging dan ayam ras, bawang merah serta bawang putih. Sedangkan di daerah lain seperti Sulawesi mengalami surplus.
"Ini masih awal, hal-hal teknis terkait kerjasama ini akan dibahas secara detail antara dinas teknis, TPID bersama Bank Indonesia. Kami sangat menyambut baik dan berharap kerjasama ini segera berjalan," ujarnya lagi.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, Joko Supratikno pada kesempatan sebelumnya mengutarakan rencana kerjasama ini sedang dimatangkan. Melalui kerjasama ini diharapkan angka inflasi di Papua Barat terkendali.
"Dengan kerjasama ini diharapkan, ketersediaan serta harga komoditas pangan di sini tidak mengalami gejolak. Pemerintah daerah bisa melakukan intervensi pasar, sehingga harga yang diterapkan pedagang terkontrol," ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel