Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahasiswa Asal Jayawijaya Minta Pencairan Bantuan Studi Akhir

Sejumlah mahasiswa asal Jayawijaya, Provinsi Papua mempertanyakan pencairan dana bantuan studi akhir yang dua tahun belum cair.
Pertemuan antara perwakilan mahasiswa dan pejabat pemkab di Jayawijaya./Antara-HO Onny
Pertemuan antara perwakilan mahasiswa dan pejabat pemkab di Jayawijaya./Antara-HO Onny

Bisnis.com, WAMENA - Sejumlah mahasiswa asal Jayawijaya, Provinsi Papua mempertanyakan pencairan dana bantuan studi akhir yang dua tahun belum cair.

Ketua Pengurus Mahasiswa Jayawijaya, kota studi Jayapura Elias Wenda usai pertemuan dengan pemerintah pada Jumat (17/1/2020), mengatakan sekitar 870 mahasiswa belum menerima bantuan tersebut.

"Tahun 2018 kami kasi naik 780 data mahasiswa dan tahun 2019 kami kasi naik melalui pengurus yang sudah dikumpul 94 berkas persyaratan dari mahasiswa. Jadi 100 persen sama sekali belum menerima, dan mereka ini benar mahasiswa akhir studi asal Jayawijaya," katanya.

Elias mengatakan mahasiswa akan melakukan pencocokan data lagi sebagaimana permintaan pemerintah setempat.

"Sesuai aturan, dana itu harus dikembalikan kepada mahasiswa. Kalo memang ada tersisa berarti kami akan kejar terus," katanya.

Pelaksana tugas Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono usai pertemuan dengan mahasiswa, mengatakan perlu adanya validasi ulang data mahasiswa penerima bantuan studi akhir.

"Saya berharap dari data yang ada, nanti secepatnya kita lakukan verifikasi dan validasi sehingga kita bisa tindaklanjuti dalam waktu yang cepat," katanya.

Tinggal Wusono mengatakan pada tahun 2018 pemerintah mengalokasikan Rp6 miliar untuk bantuan studi akhir kepada seluruh mahasiswa di berbagai daerah.

"Untuk tahun 2019, karena memang dana otsus kita berkurang 50 persen sehingga kami alokasikan empat setengah miliar," katanya.

Ia mengatakan sudah menjadi komitmen pemerintah untuk melakukan perbaikan agar penyaluran dana dapat berjalan baik.

"Tahun 2018 dan 2019 memang tidak 100 persen tersalurkan karena terjadi perbedaan antara permintaan yang disampaikan, karena banyak data itu tidak tervalidasi secara baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper