Bisnis.com, JAYAPURA — Bank Indonesia Perwakilan Papua memprediksi kebutuhan akan uang selama pelaksanaan PON di tiga kabupaten dan kota mencapai Rp250 miliar.
Besarnya dana yang disiapkan itu sebagian besar terserap untuk membiayai penginapan bagi atlet dan official dari berbagai propinsi.
"Sedangkan untuk dana segar, BI Papua menyiapkan sekitar Rp40 miliar," kata Kepala BI Papua Naek Tigor Silaban kepada Antara di Jayapura, Rabu (15/1/2020).
Dikatakan, banyaknya uang yang disiapkan itu karena pihaknya berasumsi PON di Papua akan dihadiri sekitar 10 ribu atlet dan official dan mereka akan diberikan uang saku sekitar Rp3juta-Rp5 juta.
Walaupun sudah memprediksi banyaknya uang kertas yang harus disiapkan selama pelaksanaan PON yang akan berlangsung di Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Mimika namun pihaknya berharap baik atlit maupun official menggunakan uang elektronik.
BI sendiri sudah meluncurkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) yang saat ini terus disosialisasikan bank-bank milik negara sehingga lebih banyak lagi merchant yang menggunakannya dengan menggunakan satu QR code.
Baca Juga
“Saat ini tidak mungkin atlit atau official yang tidak memiliki handphone (HP) android yang menjadi persyaratan utama dalam melakukan transaksi elektronik,” kata Silaban.
Naek Silaban yang didampingi sejumlah pejabat BI mengatakan, pihaknya akan mengajak perbankan untuk menggarap pasar agar transaksi di pasar nantinya tidak lagi menggunakan uang kertas melainkan uang elektronik. Penggunaan uang elektronik saat ini masih terpusat di pusat perbelanjaan dan beberapa pertokoan, ujar Silaban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel