Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungsi di Jayawijaya Mencapai 7.278 Warga

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mencatat terdapat 7.278 warga yang trauma pascakerusuhan Senin (23/9) masih berada di penampungan pengungsi.
Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019). Warga Wamena terus memadati bandara untuk meninggalkan Wamena pascakerusuhan pada Senin (23/9/2019)./Antara-Iwan Adisaputra
Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019). Warga Wamena terus memadati bandara untuk meninggalkan Wamena pascakerusuhan pada Senin (23/9/2019)./Antara-Iwan Adisaputra

Bisnis.com, WAMENA — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mencatat terdapat 7.278 warga yang trauma pascakerusuhan Senin (23/9) masih berada di penampungan pengungsi.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua di Wamena Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin (30/9/2019) mengatakan pengungsi tersebar di lebih dari 59 titik.

"Pengungsi terbanyak bertahan di Polres, Kodim, gereja, mushola dan sudah didistribusikan logistik," ucapnya.

Selain masyarakat pendatang, masyarakat asli Papua juga ikut mengungsi ke kampung-kampung.

"Kita juga data orang asli Papua yang mengungsi ke kampung-kampung untuk diberikan logistik, sebab setelah kejadian, tidak ada tempat usaha yang buka untuk mereka belanja," katanya.

Pengungsi di Jayawijaya Mencapai 7.278 Warga
Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9/2019). Kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9/2019) tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dan sejumlah bangunan terbakar dan rusak./Antara-Iwan Adisaputra

Bupati mengatakan masyarakat di distrik-distrik bekerja normal seperti biasa.

"Mereka malah bekerja di kebun dan tidak terganggu dengan situasi yang terjadi. mudah-mudahan situasi ini pulih dan provokator ditindak sesuai aturan," katanya.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto membenarkan data pengungsi 7.278 orang tersebut.

"7.278 itu data terakhir dan hari ini masih dilakukan pendataan lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper