Bisnis.com, MAKASSAR - Aksi massa yang anarkis di Jayapura, Provinsi Papua berdampak kerugian materil bagi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV.
Satu unit alat angkut kontainer (reach stacker) di Terminal Petikemas Jayapura seharga Rp 6 miliar, rusak dibakar massa.
Selain itu, aksi massa juga sempat menghambat operasional bongkar muat dari kapal ke dermaga (stevedoring). Kendati demikian, secara umum pihak Pelindo IV menjamin operasional pelabuhan, baik di terminal penumpang maupun terminal petikemas, berjalan dengan normal.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang, mengatakan, bahwa pihaknya menggaransi keselamatan para pegawai yang berjumlah sekitar 49 orang.
"Aparat berjaga di sekitar kantor manajemen kita. Operasi pelabuhan juga tidak ada masalah. Tenaga kerja melaksanakan tugasnya sesuai prosedur serta distribusi tetap jalan dan pelayanan tidak lumpuh," ujar Farid, Jumat (30/8/2019).
Dia menjelaskan, sebanyak 60 Anggota Korps Marinir TNI AL sedang disiagakan ke Jayapura untuk menjaga kondusifitas pelabuhan dari aksi massa yang anarkis.
Baca Juga
"Keselamatan pegawai dan aset perseroan harus kita jamin. Kita berharap dengan bantuan dari Anggota Marinir ini juga, sehingga aksi yang mengancam keselamatan pegawai serta fasilitas perusahaan bisa dikendalikan," papar Farid.
Lebih lanjut Farid berharap, aksi massa bisa segera berakhir agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi perseroan.
"Kalau aksi ini berjalan hingga seminggu, kami khawatir ada penurunan pendapatan bagi Pelindo IV, kami juga berharap jaringan telekomunikasi kembali normal agar kami di Pelindo IV bisa terus berkoordinasi dengan petugas di Jayapura," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel