Bisnis.com, JAYAPURA – Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto mengatakan penghijauan kembali kawasan cagar alam Cycloop di Kabupaten Jayapura, Papua, harus memperhatikan jenis-jenis pohon yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal.
"Jenis-jenis pohon yang perlu ditanam yaitu pohon khombouw, pohon soang, dan matoa," kata Hari di Jayapura pada Kamis (4/4/2019).
Hari menjelaskan hal itu terkait dengan banjir bandang Sentani yang terjadi beberapa waktu lalu di mana semua pihak satu suara bahwa penyebab banjir tersebut adalahi kerusakan cagar alam Cycloop.
Dalam kunjungannya ke Sentani, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajaran teknis di bawahnya untuk menghijaukan kembali cagar alam Cycloop.
"Progam penghijauan kembali ini seyogyanya tidak asal-asalan dan hanya sekedar program saja, dengan menanam jenis pohon secara sembarang," ungkapnya.
Penghijauan ini, kata Hari, harus memperhatikan budaya lokal dan kearifan lokal setempat yaitu dengan menanam jenis-jenis pohon yang memang sejak masa prasejarah sudah melekat dengan budaya Sentani dan jenis pohon endemik Cycloop.
Sebelumnya, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Apolo Safanpo mengatakan penanaman pohon di cagar alam Cycloop bisa melibatkan siapa saja termasuk mahasiswanya, masyarakat, dan organisasi lainnya.
Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana membuat kajian yang baik dan benar mengenai jenis tumbuhan yang tepat untuk ditanam dengan harapan bisa mempercepat perlindungannya dari erosi di kala hujan.
Pada Senin (1/4/2019) Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kesepakatan rehabilitasi kawasan Pegunungan Cyclops (Dobonsolo) dan pemulihan daerah aliran Sungai Sentani, di ruang VIP Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pihak yang melakukan penandatanganan kerja sama ialah Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas, Wali Kota Jayapura, Bupati Jayapura, Bupati Kerom, Pemprov Papua, Universitas Cenderawasih, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), organisasi keagamaan, Dewan Adat Suku Sentani, dan PT Freeport Indonesia.
Kerja sama itu akan ditindaklanjuti dengan koordinasi gabungan untuk upaya rehabilitasi kawasan Pegunungan Cycloop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel