Bisnis.com, TIMIKA – Jajaran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area Timika, Papua melakukan pemadaman total aliran listrik di Kota Timika dan sekitarnya mulai Kamis (15/11/2018) petang lantaran kehabisan stok bahan bakar solar.
Manajer PLN Area Timika Salmon Kareth mengatakan pemadaman total aliran listrik dilakukan mulai pukul 15.00 WIT dan diperkirakan sampai pada Jumat (16/11/2018) dini hari.
"Atas nama manajemen PLN kami minta maaf atas situasi dan kondisi ini. Pemadaman total listrik di Timika semata-mata karena solar habis, bukan karena gangguan teknis," kata Kareth pada Kamis(15/11/2018)..
Dia menjelaskan pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIT, pihak Jober Pertamina Pelabuhan baru memasok 48 kiloliter solar ke tangki penampung solar PLN Timika. Namun, itu hanya bisa menghidupkan sejumlah pembangkit diesel PLN Timika hingga pukul 13.00 WIT.
Kareth mengemukakan kebutuhan solar untuk pembangkit diesel PLN Timika saat ini sekitar 130 kl - 140 kl per hari, sedangkan kebutuhan daya listrik di Timika pada malam hari sekitar 25 MW - 27 MW dan pada siang hari berkisar 18 MW - 20 MW.
Dia menambahkan keterbatasan pasokan solar ke PLN Timika dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh ketiadaan stok solar di depo Jober Pertamina Pelabuhan Paumako.
"Informasi dari pihak Jober, kapal tanker yang mengangkut BBM dari Ambon, Maluku. sampai sekarang belum bisa berlabuh di dermaga Jober Pelabuhan Paumako karena kandas di muara Paumako. Kapal tanker itu kandas karena posisi air surut," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako, katanya, kapal tanker tersebut baru bisa melanjutkan perjalanan hingga bongkar miatan di dermaga Jober Pertamina Paumako pada Kamis malam ini.
"Kalau sebentar kapal bisa sandar dan langsung bongkar muatan, mudah-mudahan mereka langsung droping solar ke PLN. Kami minta ini diprioritaskan mengingat listrik merupakan kebutuhan utama untuk melayani seluruh masyarakat Timika," ujar Kareth.
Pelanggan listrik di Kota Timika dan wilayah di sekitarnya saat ini mencapai 50.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel